Pengurus Masjid dan Petugas Pemotong Hewan Kurban Wajib Swab Antigen

TES | Sekretaris PHBI Mimika saat menjalani tes swab antigen yang diawasi langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra. (Foto: PHBI/Seputarpapua)
TES | Sekretaris PHBI Mimika saat menjalani tes swab antigen yang diawasi langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra. (Foto: PHBI/Seputarpapua)

TIMIKA | Perayaan Hari Raya Idul Adha 1442 H/2021 M berbeda dengan tahun sebelumnya. Tahun ini, pengurus masjid dan petugas pemotong hewan kurban diwajibkan swab antigen.

Sekretaris Panitia Hari Besar Indonesia (PHBI) Mimika Roni Irnawan mengatakan, keputusan ini berdasarkan surat edaran dari Tim Satgas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Mimika.

Berdasarkan surat edaran tersebut, Senin (19/7/2021) seluruh pengurus masjid dan petugas pemotong hewan kurban jalani swab antigen.

Swab antigen dilakukan di Puskesmas Timika, Timika Jaya, Wania, Mapurujaya, Pasar Sentral, Bhintuka, Limau Asri, dan Jileyale.

“Pelaksanaan pemeriksaan swab antigen sendiri langsung mendapatkan perhatian dari Kepala Dinas Kesehatan Mimika Bapak Reynold Ubra. Dimana beliau mendatangi Puskesmas Jileyale, untuk melihat sendiri pemeriksaan tersebut. Termasuk saya sendiri selaku pengurus Masjid Al Mujahidin Pondok Indah Amor,” kata Roni di Timika.

Swab antigen dilakukan karena pengurus masjid maupun petugas pemotong hewan kurban bersentuhan langsung dengan daging kurban yang dipotong, dan dibagikan ke warga.

Sehingga menurut Roni, daging kurban yang akan dibagikan harus betul-betul sehat.

“Dari pentingnya hal tersebut, seluruh pengurus masjid dan petugas pemotong hewan kurban di Mimika, sudah menjalankan apa yang menjadi intruksi pemerintah daerah,” ujarnya.

Kata Roni, pada pelaksaan pemotongan hewan kurban, semua petugas wajib dilengkapi dengan alat pelindung diri, seperti masker dan sarung tangan.

Hal ini juga berdasarkan dengan Surat Edaran Menteri Peternakan dan SOP, yang sudah disampaikan kepada pengurus masjid.

“Jadi semua protokol kesehatan akan dilakukan oleh seluruh DKM di Mimika. Ini semua dilakukan, karena saat ini kita masih ditengah pandemi Covid-19,” tuturnya.

Roni mengimbau kepada seluruh DKM tetap mematuhi protokol kesehatan, sesuai dengan kesepakatan bersama.

“Kesepakatan untuk tetap memperketat protokol kesehatan, bukan hanya dibuat oleh PHBI saja. Tapi juga seluruh DKM di Mimika. Sehingga komitmen bersama inilah yang harus dipegang terus,” ungkapnya.

 

editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *