Pengusaha Depot Air Mogok, Ada yang Memilih Tetap Buka: Kasihan Warga

Ilustrasi. (Sumber: freepik.com)
Ilustrasi. (Sumber: freepik.com)

TIMIKA | Para pengusaha depot air minum isi ulang di Timika, Papua Tengah, Rabu (19/10/2022), menutup sementara usaha mereka sebagai bentuk protes terhadap kebijakan pemerintah daerah.

Aksi mogok tersebut menyusul belum adanya kesepakatan final soal harga air galon isi ulang. Pemda mengusulkan Rp6 ribu (di luar biaya antar) sementara pengusaha Rp10 ribu dampak kenaikan harga BBM.

Pantauan Seputarpapua.com, hingga Rabu siang sejumlah depot air minum masih tutup seperti di jalan Samratulangi, Busiri, Patimura, Pendidikan, Serui Mekar dan beberapa lokasi lainnya.

Namun, ada juga depot air yang memilih membuka tempat usahanya karena merasa peduli dengan masyarakat akan kebutuhan pokok air minum.

Pria yang meminta Seputarpapua.com tidak menyebutkan namanya untuk melindungi kelangsungan usahanya ini, berharap agar ada solusi terbaik dalam permasalahan harga air isi ulang.

“Kasihan masyarakat butuh air, kami juga tidak bisa menutup usaha karena kebutuhan sehari-hari, mau makan apa keluarga juga pekerja yang bekerja sama dengan kami,” katanya.

Menurutnya, pengusaha juga akan mengikuti aturan dari pemerintah jika tidak memberatkan pengusaha dan merugikan masyarakat.

“Kami pengusaha juga tentu akan ikut aturan pemerintah, saat ini kami masih jual Rp7 ribu, kalau saya jualnya antar maupun ambil sendiri harganya sama saja harganya,” katanya.

Menurutnya, kebijakan pemerintah yang menentukan harga Rp6 ribu terlalu berat untuk pengusaha, meskipun itu diluar dari biaya antar, sebab menurutnya jika menggunakan ongkir juga memberatkan konsumen.

“Yah agak berat juga sebenarnya kalau Rp6 ribu soalnya biaya operasional, filternya, beli air, bahkan penutup galon juga kami beli, belum lagi biaya bensin untuk beri service ke pelanggan (antar), dan bayar karyawan,” katanya.

Ia juga berpendapat jika dinaikan harga hingga Rp10 ribu juga menurutnya terlalu tinggi sebab memberatkan konsumen.

“Kalau Rp8 ribu masih bisa kami terima juga sebenarnya,” kata dia.

Untuk itu, lagi-lagi dia berharap agar ada solusi yang terbaik dari pemerintah maupun Aspada.

“Supaya semua bisa berjalan dengan baik, pengusaha juga tidak rugi, begitu juga masyarakat bisa menerima pelayanan kami dengan baik,” pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

JADWAL IMSAKIYAH KAB.MIMIKA
TANGGALIMSAKSUBUHZUHURASARMAGRIBISYA
28/03/202404:3104:4112:0115:1218:0319:11
29/03/202404:3004:4012:0115:1218:0219:11
30/03/202404:3004:4012:0015:1218:0219:10
31/03/202404:3004:4012:0015:1218:0219:10
01/04/202404:3004:4012:0015:1318:0119:10
02/04/202404:3004:4011:5915:1318:0119:09
03/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:09
04/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:08
05/04/202404:2904:3911:5915:1318:0019:08
06/04/202404:2904:3911:5815:1317:5919:08
07/04/202404:2904:3911:5815:1317:5919:07
08/04/202404:2804:3811:5815:1317:5819:07
09/04/202404:2804:3811:5715:1317:5819:07

KONTEN PROMOSI