Menurutnya, jika kegiatan fisik dengan nilai besar sudah tertagih, tentu akan berpengaruh pada serapan anggaran.
Bappeda sendiri telah melakukan monitoring meja selama dua hari. Untuk monitoring lapangan dijadwalkan akan dilakukan pada pekan ketiga Bulan Oktober.
“Satu minggu akan dilakukan monitoring lapangan dan akan dibagi tim ke lapangan kemudian minggu terakhir mulai masuk lagi di APBD induk 2021,” ungkapnya.
Ia mengakui bahwa selama empat sampai lima bulan terakhir ini sejumlah kegiatan terlambat karena Pandemi Covid-19.
Untuk itu akan terus dikejar agar nanti masuk di tahun 2021 semua APBD Induk sudah bisa diselesaikan.
Dijelaskan, untuk kontrak-kontrak dengan nilai besar yang terkenda refocusing akan tetap dilanjutkan pekerjaannya karena akan dibayar di tahun 2021.
“Itu bukan multiyears sebenarnya, tapi penganggarannya yang dibayarkan di 2021,” ujarnya.
Ia menambahkan, untuk APBD Perubahan tahun 2020 pihaknya telah memasukkan materi ke DPRD. Dijadwalkan pada hari Rabu (14/10) sudah mulai dilakukan pembahasan paripurna untuk APBD Perubahan.
Tinggalkan Balasan