Peringati Hari Pahlawan, TIDAR Sambangi Keluarga Mozes Kilangin dan Yohanis Kapiyau

Komunitas TIDAR berfoto dengan keluarga Yohanis Kapiyau dan Mozes Kilangin. (Foto: Anya Fatma/Seputarpapua)

MIMIKA, Seputarpapua.com | Memperingati Hari Pahlawan pada 10 November 2024, Komunitas Tunas Indonesia Raya (TIDAR) menyambangi keluarga pejuang asli Mimika, Mozes Abraham Kilangin dan Yohanis Yoseph Kapiyau di kediamannya.

Dalam kunjungan itu, Komunitas Tidar bertemu dengan anak-anak dan cucu dari kedua pahlawan ini. Pada kesempatan itu, seluruh pengurus dan anggota TIDAR tingkat provinsi dan kabupaten juga melayat ke makan keduanya di pemakaman sekitar Bandara Mozes Kilangin.

Pada saat melayat ke makam Yohanis Kapiyau, anak-anak dari kedua pejuang asli Mimika ini menyampaikan ucapan terima kasih kepada komunitas pemuda yang masih peduli kepada perjuangan dari orang tuanya.

Anak dari Yohanis Kapiyau, Dominggus Kapiyau menyampaikan terima kasih tak terhingga kepada para pemuda TIDAR, ia mengungkapkan selama ini tidak pernah sda kunjungan seperti yang dilakukan ini baik dari pemerintah kabupaten maupun pemerintah provinsi.

Sebagai anak dari pejuang, ia bangga dengan sosok almarhum yang juga ikut berjuang sebagai pejuang Pepera di tahun 1969, yang membawa rakyat Irian barat bergabung ke NKRI.

“Selama ini tidak pernah ada kunjungan seperti ini dari pemerintah. Terima kasih sekali kepada TIDAR, bukan hanya kunjungan tapi juga ada bantuan itu kami sangat berterima kasih,” katanya.

Dominggus berharap dengan kunjungan kali ini bisa mengembangkan kembali nama ayahnya, sang pejuang yang lahir pada 3 Juni 1932.

“Saya harap TIDAR menjadi pintu masuk supaya bapa punya nama bisa besar kembali. Karena ini pahlawan yang hampir dilupakan, tapi terima kasih sudah berkunjung,” katanya.

Yohanis Kapiyau adalah pejuang yang lahir di tahun 1932 dan meninggal di usia 79 tahun pada 23 Desember 2011. Semasa hidupnya, dia adalah pegawai negeri Guru SD pada tahun 1958-1997, kemudian menjadi anggota DPRD Gotong Royong Kabupaten Fak-fak tahun 1969. Ia juga pernah menerima kunjungan presiden Soeharto tahun 1973 meresmikan Amamapare menjadi Tembagapura di Tairipa Lapangan Terbang Timika, serta penyerahan alat pertanian perkebunan serta bibit kopi dan jagung. Dan yang paling diingat adalah menjadi pejuang Pepera (Penentu Pendapar Rakyat) Irian Barat Tahun 1969.

Advertisements

Sedangkan Anak Alm. Mozes Kilangin, Paulus Kilangin bersama tiga saudara perempuannya juga menerima kunjungan TIDAR di rumah dan menemani ke makan sang ayah, yang namanya dia adika. Menjadi nama bandara di Mimika.

“Barang siapa berbuat baik akan dibalas kebaikan, barang siapa berbuat jahat akan dibalas kejahatan,” itu Bapa punya semboyan semasa hidup dulu.

Paulus mengungkapkan, dalam menjalankan misi selama hidupnya, Alm. Mozes Abraham Kilangin terus mengingatkan untuk hidup bersaudara, berdampingan dan berdamai dengan semua orang.

“Ternyata semboyan itu bukan dulu saja, tapi sampai sekarang orang Amungme bisa terima siapa saja dan hidup berdampingan dengan siapa saja,” ungkapnya.

Ia mengaku senang dengan kunjungan TIDAR yang datang mencari informasi lebih dalam tentang mendiang ayahnya.

“Kami apresiasi organisasi pemuda yang datang ke kami. Kami senang sekali, betul-betul senang. Ini sudah lama tidak pernah ada orang datang,” katanya.

Advertisements

Ketua PD TIDAR Provinsi Papua Tengah Eligius Kenharvey Jamco, mengatakan pihaknya kedepan akan mendorong ke DPRD untuk dibuatkan buku yang menuliskan tentang perjalanan para pejuang asli Mimika ini dan dimasukkan ke dinas pendidikan.

Pihaknya juga akan mendorong agar kedepan ada perhatian pemerintah khusus kepada keluarga.

“Jadi buku itu dipakai dalam pelajaran ekstarkurikuler dan milik agar anak-anak tetap ingat dan tahu bahwa perjuangan perjuangan pahlawan asli Mimika. Juga jalan-jalan di kota Timika kita akan dorong ada nama jalan Yohanis Kapiyau dan Mozes Kilangin,” ungkapnya.

Ketua PC TIDAR Mimika, Elinus Balinol Mom yang juga adalah anggota DPRD Mimika terpilih mengatakan bahwa pihaknya mendorong untuk dibuatkan buku dan nama-nama jalan di Kota Timika dengan nama para penuang asli Mimika.

“Kita ketahui tokoh ini punya latar belakang yang cukup luar biasa, juga sebagai tokoh yang ikut Pepera. Kami mau belajar dari tokoh tokoh itu untuk motivasi kami anak muda untuk membangun Mimika kedepan,” katanya.

penulis : Anya Fatma
editor : Iba

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan