Perkembangan Noken Dalam Trend Fashion

Berbagai jenis dipamerkan para pengrajin dalam peringatan Hari Noken Sedunia di Timika, Rabu (7/12/2022). (Foto: Arifin/Seputarpapua)
Berbagai jenis dipamerkan para pengrajin dalam peringatan Hari Noken Sedunia di Timika, Rabu (7/12/2022). (Foto: Arifin/Seputarpapua)

TIMIKA | Noken khas Papua terus berkembang tidak hanya digunakan Mama-mama untuk mengkut hasil panen, tapi saat ini menjadi trend fashion.

Asisten I Setda Mimika, Paulus Dumais mengatakan, noken saat ini sudah semakin berkembang dalam dunia model. Bukan hanya sebagai tas penyimpan hasil kebun. Tetapi dijadikan oleh anak muda sebagai pelengkap fashion.

Untuk itu, ia mengajak seluruh lapisan masyarakat baik masyarakat asli Papua maupun pendatang untuk melestarikan noken sebagai salah satu warisan budaya dunia.

“Pemerintah daerah akan terus melestarikan noken karena noken Papua sudah mendunia,” ujarnya mewakili Plt Bupati Mimika Johannes Rettob dalam peringatan hari noken sedunia yang dilakukan oleh Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB ) Mimika di salah satu hotel di Jalan Cenderawasih, Rabu (7/12/2022).

Hari noken sedunia yang sedianya diperingati tanggal 4 Desember itu mengangkat tema manusia berencana Tuhan yang menentukan dan sub tema syukuran HUT Noken Se Dunia ke 10 di Tanah Papua sebagai warisan budaya dan kearifan lokal guna meningkatkan nilai ekonomi melalui UMKM juga diwarnai dengan pameran noken oleh UMKM  Mama-mama Papua.

Ketua FKUB Kabupaten Mimika, Ignasius Adii mengatakan, noken  memiliki nilai ekonomis yang tinggi dipasaran dan banyak peminatnya.

“Kita sebagai orang Papua harus bangga Noken Papua sudah ditetapkan sebagai warisan budaya oleh UNESCO pada 4 Desember 2012.

Ia mengatakan, sebenarnya perayaan ini jatuh pada 4 Desember akan tetapi baru dilaksanakan hari ini.

Ia berharap, pemerintah daerah dan Kadin Mimika  dapat berperan penting dalam pengembangan noken.

Sementara itu, Ketua Kamar Dagang Dan Industri Indonesia (Kadin) Mimika, Bram Raweyai menyampaikan bahwa Kadin diberikan tanggungjawab sebagai marketingnya UMKM.

“Karena selama ini UMKM berjalan sendiri-sendiri dan tidak terorganir serta tidak ada pemasaran,” terang Bram.

Ia juga memberikan saran, agar pemerintah membuat asosiasi, karena asosiasi sangat penting dalam hal komunikasikan pemasaran dan produk kemasan agar bisa diterima oleh kalangan luar.

“Saat ini kita juga ajak pihak Bank BRI dan Bank Papua untuk sponsor,” ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *