JAYAPURA, Seputarpapua.com | Persatuan Gereja-Gereja Provinsi Papua (PGGP) menolak proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak hanya satu calon pasangan saja pada enam Kabupaten/Kota di Provinsi Papua.
Hal itu terungkap dari pertemuan PGGP Papua bersama dedominasi gereja, tokoh pemuda, perempuan, Ormas saat memberikan aspirasi kepada MRP Papua Pokja Agama, Jumat (16/8/2024) yang menilai indikasi adanya calon tunggal.
“Kita mendengar bahwa beberapa waktu terakhir in masyarakat agak gelisah, cemas entah benar atau tidak, karena belum ada bukti. Tapi mereka mendengar bahwa nanti ada kotak kosong pada Pilkada baik pemilihan bupati, walikota dan gubernur,” kata Ketua PGGP Papua, Uskup Jayapura Mgr. Yanuarius Theopilus Matopai You, Jumat (16/8/2024).
Kata dia, alasan jangan sampai adanya calon tunggal lantaran masyarakat ingin supaya demokrasi ini berjalan sesuai dengan pilihan dari hati nurani maupun keinginan sendiri.
“Hendaknya lebih dari satu calon, supaya hak demokrasi masyarakat sesuai hati nurani dapat di salurkan sesuai pilihan dan keinginan mereka, kalau hanya satu pasangan merasa keinginan pilihan mereka tidak dapat disalurkan dan itu berarti bahwa hak demokrasi sebagai hak dasar tidak diberikan kesempatan,” ujarnya.
Sebagai tokoh agama, keinginan masyarakat itu perlu adanya dukungan agar bisa mengakomodir aspirasi dari masyarakat menyoal tidak adanya calon tunggal di pilkada nanti.
“Kita inginkan bersama agar supaya Pilkada berjalan dengan damai, karena itu kami tidak menginginkan, sehingga tidak terjadi gesekan-gesekan di antara masyarakat yang nanti bisa mengganggu proses perjalanan pilkada. Justru itu kami tidak inginkan,” harapnya.
Oleh sebab itu, Pilkada Papua bisa berjalan jujur, adil, damai dan bermartabat.
“Kami juga harapkan agar supaya semua pihak yang terkait, hendaknya dapat mendukung dan mengakomodir keinginan dari masyarakat, karena masyarakat lah membutuhkan pemimpin untuk dikehendaki,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis