Bahkan, Effendi menginginkan agar lebih bagus lagi ada terobosan yang memang sudah menjadi program pemerintah setempat, seperti misalnya mengadakan big screen yang dapat menampilkan informasi bagi penonton.
“Karena semakin orang riil melihat, mengetahui seperti apa terjun payung, itu akan lebih bagus. Jadi itu atraksi yang menurut saya sangat bagus,” ujarnya.
Diluar dari peralatan, kata Effendi, dalam hal ini perlengkapan fasilitas pendukung dan sebagainya, venue sudah sangat siap.
“Kalau persentasi dan sebagainya itu, sudah 80 persen lah,” katanya.
Soal peralatan, terdapat peralatan lomba dan peralatan umum.
Untuk peralatan lomba saat ini masih di proses di PB PON. Tetapi dari cabor akan menyiapkan back up dalam hal ini peralatan lomba cadangan.
Sementara untuk peralatan umum seperti tenda dan lain-lain, untuk terjun payung ini dianggap aman, apalagi lokasi venue terdapat bangunan pemerintah yang didalamnya tentu terdapat fasilitas-fasilitas yang bisa digunakan.
Sedangkan untuk tempat take off dan landing pesawat pengangkut penerjun, apabila di dukung dengan helikopter, akan dibuat helipad disamping lapangan. Namun jika tidak bisa, selain helikopter dapat juga menggunakan pesawat fixed wing.
“Tinggal disurvei saja seberapa dan disiapkan pengawal, kalau dari kantor bupati sampai ke bandara lanud, saya juga belum survei, di titik mana kalau nanti khusus untuk penerjunan. Itu tinggal waktunya saja. Kalau saya lihat, itu dibawah 20 menit lah,” jelasnya.
- Tag :
- PON Papua,
- PON XX,
- SUB PB PON Mimika,
- Terjun Payung
Tinggalkan Balasan