Persentasi Lapangan Cabor Terjun Payung PON XX di Mimika Sudah 80 Persen

Menurutnya, setelah ini akan disiapkan untuk diadakan test event yang direncanakan pada bulan Juni atau Juli 2021.

Test event sekaligus tes peralatan dan SDM. Dari situ akan dipelajari apakah yang sudah ada dan disiapkan sudah layak atau sebaliknya.

“Januari 2021 kita mulai test pemahaman SDMnya, simulasi terus kita lakukan karena medannya sudah ada. Kita punya filmnya juga sudah ada, kita lihat bagaimana sih penyelenggaraan kejuaraan terjun ini,” terangnya.

Untuk peralatan terjun payung yang berkaitan dengan penerjun hingga kamera, kata Effendi, itu melekat pada atlet.

Dalam hal ini alat-alat tersebut sudah dimiliki oleh masing-masing atlet dan timnya. Panitia hanya menyiapkan alat ukur terjun mendarat yang sudah lengkap dengan alat monitor dan sebagainya.

Kemudian juga alat penilaiannya beserta screen yang dimasukkan program untuk penilaian, dan itu peralatan dasar yang harus disiapkan panitia.

“Kalau semua penerjun alatnya ada. Yang kita butuhkan itu alat untuk wasitnya, karena wasit itu tanggung jawab panpel, karena wasit ada payung juga yang diminta,” ujarnya.

“Kalau cuaca, itu kita tidak bisa hindari. Saya terbuka saja, kalau di PON tahun 2016, itu antara 10-12 hari. Kalau disini saya minta 14 hari, karena saya tidak mau resiko,” pungkasnya.