PMKRI Timika Minta Pemda Evaluasi Damkar, Kepala BPBD Beri Tanggapan

PEMADAMAN | Petugas pemadam kebakaran saat berupaya memadamkan kobaran api yang membakar 12 petak bangunan ruko di Jalan Yos Sudarso, Mimika, Papua. (Foto: Saldi/Seputarpapua)
PEMADAMAN | Petugas pemadam kebakaran saat berupaya memadamkan kobaran api yang membakar 12 petak bangunan ruko di Jalan Yos Sudarso, Mimika, Papua. (Foto: Saldi/Seputarpapua)

TIMIKA | Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI) Cabang Timika Santa (St) Theresia, mengkritisi kinerja Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Mimika, Papua, khususnya Bidang Pemadam Kebakaran (Damkar) dalam menangani sejumlah peristiwa kebakaran di Mimika.

Dalam keterangan tertulis PMKRI Cabang Timika St. Theresia yang diterima Seputarpapua.com, Ketua Presidium, John Fautngilyanan menyampaikan bahwa, berdasarkan hasil pemantauan terhadap kebakaran 12 Ruko di Jalan Yos Sudarso, kerugian yang timbul ditaksir bisa mencapai ratusan miliar.

Kata John, dalam Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Mimika Nomor 5 tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kabupaten Mimika Nomor 33 tahun 2010, mengatur tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Mimika.

Pada bagian keduabelas Pasal 14A poin satu, mengatur tentang tugas BPBD Kabupaten Mimika. Dalam poin tersebut terdapat sembilan tugas dan tanggungjawab bidang Damkar dalam penanggulangan bencana daerah di Mimika, disebutkan menetapkan pedoman dan pengarahan terhadap usaha penanggulangan bencana yang mencakup pencegahan bencana, penanganan darurat, rehabilitas serta rekonstruksi secara adil dan merata.

“Menetapkan standarisasi serta kebutuhan penyelenggaraan penanggulangan bencana berdasarkan peraturan perundang-undangan, dan beberapa tugas lainnya,” jelas John dalam keterangan tertulis.

Sementara Vandrio Ambut, Presidium Gerakan Kemasyarakatan PMKRI Cabang Timika St. Theresia, menilai bahwa tugas dan tanggungjawab BPBD Kabupaten Mimika Bidang Damkar kurang maksimal.

Hal ini ia sampaikan berdasarkan pengamatan terhadap beberapa kebakaran di Mimika, yangmana tanggap darurat pemadam kebakaran tidak maksimal.

“Sebagai salah satu contoh kurang maksimalnya respon pemadam kebakaran, yakni tidak menyediakan air yang cukup pada unit kendaraan pemadam kebakaran dalam memadamkan kobaran api. Setiap ada kejadian serupa, masyarakat melihat petugas pemadam kebakaran ke tempat kejadian tidak menyediakan air yang cukup dalam unit kendaraan,” kata Vandrio.

penulis : Saldi
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan