Polisi Kirim Tim ke Tembagapura Tangani Insiden Pasca Penertiban Pendulang

JAGA | Aparat keamanan berjaga-jaga di wilayah MP 72 yang merupakan lokasi pemalangan oleh sekelompok warga Tembagapura akibat dugaan penembakan terhadap seorang warga di area Kali Kabur, MP 72, Tembagapura, Mimika, Papua, Sabtu (16/10/2021).
JAGA | Aparat keamanan berjaga-jaga di wilayah MP 72 yang merupakan lokasi pemalangan oleh sekelompok warga Tembagapura akibat dugaan penembakan terhadap seorang warga di area Kali Kabur, MP 72, Tembagapura, Mimika, Papua, Sabtu (16/10/2021). (Foto: Ist/Seputarpapua)

TIMIKA | Polres Mimika, Papua, mengirim tim untuk menginvestigasi insiden penembakan saat penertiban pendulang oleh aparat keamanan di Kali Kabur area Ridge Camp – Mile Point (MP) 72, Distrik Tembagapura, Sabtu 16 Oktober 2021 lalu.

Aksi pemalangan akses jalan tambang yang sempat dilakukan sekelompok warga di area MP 72 kini telah dibuka. Aksi tersebut hanya berlangsung selama sehari pasca insiden.

Sementara aksi perusakan yang juga dilakukan sekelompok warga terhadap sejumlah kendaraan milik perusahaan maupun fasilitas lainnya, saat ini dalam penyelidikan kepolisian.

Polisi juga tengah mendalami terkait insiden penembakan yang terjadi pasca penertiban warga di Kali Kabur, area pendulangan tradisional Ridge Camp MP 72.

“Penanganan kejadian mulai dari yang penanganan penertiban sampai dengan terjadi aksi-aksi (termasuk penembakan), semua dalam penyelidikan,” kata Wakapolres Mimika, Kompol Sarraju, yang diwawancarai pada Senin 18 Oktober 2021 di Kantor Pelayanan Polres Mimika.

Ada pun kegiatan penertiban oleh aparat memantik penyerangan dan perusakan oleh sekelompok warga hingga berujung terjadinya insiden penembakan terhadap Diloneginme Mom alias Dilo.

Insiden penembakan itu kemudian menimbulkan reaksi warga hingga melakukan pemalangan jalan tambang.

Sejauh ini, aparat keamanan setempat sudah dapat berkoordinasi dengan warga yang melakukan aksi tersebut, termasuk keluarga korban penembakan.

Di mana, insiden yang terjadi dikembalikan pada aturan yang berlaku. Begitu juga terhadap warga yang melakukan aktivitas di Kali Kabur area Ridge Camp MP 72, sebab area itu merupakan wilayah operasional pertambangan PT Freeport Indonesia (PTFI).

“Nanti kalau memang ada hal-hal yang mungkin dianggap itu dilakukan oleh petugas menyimpang dari aturan, ya kan ada proses. Tapi tidak kemudian terlalu dini semuanya langsung disimpulkan begini, begini dan begini, tidak tepat juga. Makanya dari kepolisian sendiri turunkan tim kesana dipimpin Kabag Ops, semuanya akan ditangani,” terangnya.

Pihak kepolisian mengimbau kepada masyarakat bahwa keamanan dan ketertiban merupakan tanggungjawab semua pihak. Masyarakat pun harus mau memahami tentang hal-hal yang boleh dan tidak boleh sesuai aturan-aturan yang ada.

Bahkan, dijelaskan Sarraju, keberadaan aparat keamanan seperti misalnya di Kali Kabur area Ridge Camp MP 72 melakukan penertiban, semata bertujuan untuk kepentingan umum.

Sehingga dengan upaya penertiban yang sudah dilakukan, lanjut Sarraju, masyarakat diminta tidak cepat mendengar informasi lalu terprovokasi, yang akhirnya kehadiran aparat keamanan dalam melakukan tugas pengamanan membuat masyarakat justru melakukan perlawanan.

“Itu kan bagian daripada kegiatan-kegiatan satuan tugas pengamanan (Satgas) Amole terkait dengan penertiban-penertiban di area perusahaan, karena perusahaan kan juga punya aturan, tapi tujuannya untuk keselamatan juga,” jelasnya.

“Karena perusahaan itu dia beroperasi juga terikat pada ketentuan, bagaimana dia mengamankan area operasinya dengan tujuan untuk keselamatan harta benda dan manusia. Karena ada juga orang-orang tidak jelas kemudian celaka di sana, ya perusahaan juga yang menanggung akibatnya,” pungkasnya.

Saat ini Diloneginme yang menjadi korban penembakan, pada hari Minggu 17 Oktober 2021 telah dievakuasi ke Jakarta untuk mendapatkan perawatan secara intensif atas luka tembak yang dialami. Korban didampingi Kapolsek Tembagapura, Iptu Menase Sayori beserta keluarga korban.

Informasi awal yang diperoleh Seputarpapua.com, aparat keamanan setempat melakukan sweeping atau penertiban terhadap camp-camp pendulang tradisional di area Kali Kabur wilayah Ridge Camp MP 72. Reaksi yang timbul dari penertiban itu, sekelompok warga mengamuk dan melakukan aksi sehingga terjadi penembakan.

Saat itu korban yang terkena tembak dalam kondisi kritis akibat terkena peluru senjata api pada bagian tubuh sekitar dada.

Salah satu anggota DPRD Mimika, Elminus B. Mom yang sempat dikonfirmasi Seputarpapua.com hari itu juga, mengakui benar mendapat informasi adanya insiden itu. Ia kemudian berupaya mencari tahu kronologis lengkap insiden tersebut agar tidak salah menyampaikan ke publik.

“Iyo betul (informasi penembakan warga). Saya dapat informasi pagi sekitar jam 10 atau jam 11. Jadi, tempat kejadiannya, apa yang terjadi, ini saya belum lengkap. Nanti saya akan cek baik-baik dulu di Polsek,” kata Elminus, Sabtu pekan kemarin.

penulis : Saldi

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *