JAYAPURA | Polresta Jayapura Kota Papua melibatkan Unit Percepatan Pembangunan Kesehatan Papua (UP2KP) dalam unit reaksi cepat (URC) yang terdiri dari rumah sakit dan aparat TNI/Polri.
Direktur Eksekutif UP2KP Aloysius Giyai mengatakan Polresta Jayapura mengundang TNI, RSUD Jayapura, RSUD Abepura dan UP2KP terlibat dalam tim URC untuk menangani pasien corona, warga yang tiba-tiba pingsan di jalan atau kecelakaan.
Untuk itu, kata dia, sebelum bergerak d llapangan, Polresta Jayapura mengajak RSUD Jayapura, RSUD Abepura, TNI dan UP2KP melakukan simulasi pertolongan terhadap pasien yang terpapar virus corona, tapi juga warga yang kecelakaan atau pingsan di jalan, jangan ditolong oleh warga yang melihat karena ditakutkan jangan sampai terpapar COVID-19.
Simulasi itu sudah dilakukan pada Senin (20/4) di Taman Imbi, Kota Jayapura yang difokuskan pada warga yang didapati jatuh sakit di pinggiran jalan.
Simulasi yang dilakukan, lanjut dia, di tempat kejadian perkara, apabila ada kejadian maka langsung bergerak dan melakukan pertolongan. Simulasi ini dilakukan agar masing-masing pihak yang terlibat mengetahui apa saja peran yang dilakukan ketika ada kejadian di Kota Jayapura.
Lantaran, kata dia, kejadian itu akan ditangani oleh TNI, Polresta Jayapura, RSUD Abepura, RSUD Jayapura dan juga UP2KP.
Simulasi yang dilakukan, menurut dia, mengetahui apa peran RSUD Abepura, peralatannya apa saja, bahannya apa saja, begitupun dengan RSUD Jayapura.
Demikian juga dengan UP2KP apa perannya, peralatannya apa, sehingga pada saat penanganan positif corona di lapangan, tidak kaku dan sudah tau apa yang dikerjakan.
“Kesemapatan ini jangan kita sia-siakan, ajakan ini merupakan penghargaan untuk UP2KP,” kata Aloysius di Jayapura, Selasa (21/4).
Dengan adanya simulasi ini, kata dia, ketika kejadian benar-benar terjadi maka tidak kaku dalam penanganan di lapangan, karena sudah tau langkah-langkahnya, mekanismenya sudah tau.
Apabila ada kejadian, menurut dia, begitu dikontak langsung UP2KP bergerak cepat dan menuju tempat kejadian untuk membantu aparat TNI/Polri, RSUD Abepura dan RSUD Jayapura untuk membantu pasien yang terpapar corona.
Tujuan dari simulasi ini juga adalah jangan sampai ada kasus Lakalantas, konflik atau pingsan ditempat, jangan sampai di bawah langsung ke rumah sakit.
Sebab, yang dikhawatirkan adalah orang yang kontak atau orang yang angkat, orang yang bawa jangan sampai ada kasus virus corona.
“Ini kepercayaan yang baik, unit sipil ini bisa disiplin dan gerakannya bisa sama dengan TNI/Polri dan bisa menyesuaikan atau tidak,” katanya.
Ia menambahkan tim reaksi cepat RSUD Jayapura dan UP2KP ini sudah sering jalan, ini mau dibuktikan dengan tim ini bisa jalan atau tidak.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis