Sejak masa pandemi hingga saat ini kata dia, jumlah kasus diare mulai menurun sejak tahun-tahun sebelum Pandemi.
Hal ini disebabkan karena di masa pandemi semua masyarakat begitu patuh menjalankan protokol kesehatan mulai dari memakai masker, mencuci tangan dan juga menjaga jarak.
Mencuci tangan khususnya, sebagaimana telah disiapkan di berbagai tempat, ini merubah perilaku hidup masyarakat yang menyadari pentingnya mencuci tangan bahkan ketika tidak dalam keadaan akan makan.
“Pendapat kami kenapa diare menurun dari sebelum pandemi, itu karena intervensi diperilaku, sekarang orang sadar cuci tangan.,” jelas dr Moses.
Berdasarkan Puskesmas Timika, jumlah kasus diare dalam satu minggu rata-rata 10 sampai 15 kasus. Sehingga jika dirata-ratakan dalam satu bulan ada 40 sampai 60 kasus.
“Jumlah ini dilihat dari gambaran masyarakat yang berkunjung ke Puskesmas,” katanya.
Ia mengungkapkan di tahun 2020 ialah data kasus diare yang cukup baik. Karena di masa itu masyarakat begitu patuh mencuci tangan.
“Sekarang diare tidak masuk tiga penyakit dengan jumlah terbesar,” tuturnya.
- Tag :
- Cuci Tangan,
- Diare,
- dr Moses Untung,
- Prokes,
- Protokol Kesehatan
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis