Puluhan Warga Kamoro Datangi Satlantas Mimika Tuntut Kejelasan Tewasnya 2 Pelajar

AKSI | Sekelompok warga melakukan aksi mendatangi Kantor Pelayanan Satlantas Polres Mimika menuntut kejelasan tewasnya dua orang pelajar di Timika. (Foto: Saldi)
AKSI | Sekelompok warga melakukan aksi mendatangi Kantor Pelayanan Satlantas Polres Mimika menuntut kejelasan tewasnya dua orang pelajar di Timika. (Foto: Saldi)

TIMIKA | Sekelompok warga mendatangi Kantor Pelayanan Satuan lalu Lintas (Satlantas) Polres Mimika, Papua menuntut kejelasan terkait meninggalnya dua orang pelajar pada hari Rabu, 23 Desember 2020.

Kedatangan sekelompok warga Kamoro ini secara spontanitas, sehingga sempat menghentikan arus lalu lintas di depan Kantor Pelayanan Satlantas, jalan Budi Utomo, Selasa (29/12/2020).

Berdasarkan keterangan Maks Mameyau perwakilan keluarga korban, sebagai wujud demokrasi maka pihak keluarga dari korban dan kerabat mendatangani Satlantas untuk menuntut keadilan, lantaran merasa rugi kehilangan anak mereka, Kris Napurkame (Mahasiswa semester 3) dan Yohanis Atipia (SMA kelas 3).

“Mereka melakukan aksi demokrasi karena mereka merasa rugi kehilangan mereka punya anak dua, satu mahasiswa semester tiga, yang satu SMA kelas 3,” kata Maks saat ditemui didepan Kantor Satlantas.

Menurut Maks, dari informasi yang diperoleh bahwa, kejadian ini terjadi pada hari Rabu, 23 Desember 2020 di jalan Caritas, poros SP 2 – SP 5.

Bahkan, pihaknya sendiri belum mengetahui jelas seperti apa kronologi kejadian sehingga menewaskan dua pelajar tersebut.

“Kronologinya, kita nanti akan tanya juga di pelaku, karena kita juga kaget ada mayat di tempat, meninggal di tempat. Kita tidak tahu kejadian seperti apa, makanya kita tuntut penjelasan dari pihak kepolisian,” kata Maks.

Dari sejumlah keterangan yang diperoleh pihak keluarga, awalnya kedua korban hendak berangkat ke kampung. Namun kaget mendapat informasi dari pihak RSMM Caritas terkait meninggalnya kedua korban.

Namun dilihat dari foto-foto tubuh korban, menurut Maks, tidak terdapat tanda-tanda luka maupun lecet akibat kecelakaan lalu lintas.

“Makanya kita datang di Lantas sini, kita minta penjelasan, kenapa sampai bisa ada kematian seperti itu. Minta hadirkan pelaku supaya pelaku bisa menceritakan kejadian sebenarnya seperti apa,” ujarnya.

Informasi lain versi dari pihak korban, awalnya kedua korban dijemput oleh diduga pelaku oknum anggota polisi menggunakan mobil Avanza putih. Namun setelah itu, korban kembali menggunakan sepeda motor dan dibonceng oleh oknum polisi tersebut.

“Isu pertama katanya mereka dijemput pakai Avanza putih, setelah itu tiba-tiba mereka datang pakai motor, dibonceng oleh seorang (oknum) anggota polisi,” terang Maks.

Sementara itu, Kepala Satlantas Polres Mimika, Iptu Devrizal sendiri belum bisa memberikan keterangan resmi terkait hal ini.

Ia mengatakan, nantinya Kapolres Mimika, AKBP I Gusti Gde Era Adhinata yang akan menyampaikan. Namun, secara jelas kasus ini berkaitan dengan kecelakaan lalu lintas.

“Nanti biar pak Kapolres yang bisa menjelaskan ini. Karena ini menyangkut tentang… Nanti di Polres saja. Ini terkait laka lantas, untuk kita pertemukan, mediasi antara pelaku dengan (pihak) korban,” katanya.

Saat ini sekelompok warga tersebut berkumpul di Kantor Pelayanan Polres Mimika, jalan Cenderawasih. Selanjutnya beberapa orang perwakilan keluarga melakukan pertemuan dengan Kepolisian.

 

Reporter: Saldi
Editor: Batt

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *