Sementara itu, sebelumnya Bupati Mimika Eltinus Omaleng mengatakan perbaikan dan pembangunan kembali Jalan Trans Nabire yang rusak diterjang banjir merupakan tanggungjawab pemerintah pusat.
Bupati Eltinus mengaku telah menyurat ke Balai Besar Pembangunan Jalan dan Jembatan wilayah Timika terkait dengan jalan Trans Nabire yang putus akibat banjir tersebut
“Mereka (Balai Besar) jawab bahwa mereka tidak punya uang. Kami pun tidak bisa bantu,” katanya.
Menurut dia, Pemkab Mimika terkendala masalah anggaran, dan pertanggungjawaban keuangan daerah apabila mengambil alih pekerjaan pemerintah pusat memperbaiki jalan Trans Nabire.
“Kalau kami (Pemkab Mimika) ada uang pun kami nggak bisa bantu karena itu program pusat,” tegas Eltinus.
Sementara Sekretaris Distrik Bowobado, Kabupaten Deiyai, Primus Steven Wamuni, mengklaim wilayahnya yang paling terdampak banjir adalah Desa Mude Tadi.
Ia menyebut, terdapat enam kampung warga Kabupaten Deiyai kini kesulitan mengakses kebutuhan pokok yang selama ini diambil dari Timika setelah akses jalan terputus.
“Kita sangat berharap akses jalan ini bisa dibuat dulu. Kita harus sayangi masyarakat. Di sana mereka susah, segala-galanya sudah hanyut dibawa banjir,” katanya.
Reporter: Sevianto Pakiding
Editor: Batt
- Tag :
- Jalan Mimika,
- Jalan Trans Nabire,
- Papua,
- Trans Nabire
Tinggalkan Balasan