Ricuh Soal Dana Desa di Polsek Sugapa, Polisi Keluarkan Tembakan

Kapolres Intan Jaya, AKBP Sandi Sultan. (Foto: Saldi/Seputarpapua)
Kapolres Intan Jaya, AKBP Sandi Sultan. (Foto: Saldi/Seputarpapua)

TIMIKA | Pasca pembagian dana desa di Bank Papua, Distrik Sugapa, Kabupaten Intan Jaya, Papua, Rabu (27/4/2022), terjadi kericuhan antara masyarakat dari dua kampung di wilayah itu.

Kericuhan hingga saling baku lempar tersebut memaksa aparat kepolisian dari Polsek Sugapa mengambil langkah untuk melerai dengan mengeluarkan tembakan peringatan.

Kapolres Intan Jaya, AKBP Sandi Sultan yang dikonfirmasi Seputarapapua.com dari Timika, menerangkan bahwa terkait masalah tersebut pihaknya telah memanggil dua warga yang bermasalah untuk penyelesaian di Kantor Polsek Sugapa.

Namun dalam menyelesaikan itu justeru massa dari kedua pihak yang ikut dalam menyelesaian masalah terlibat kericuhan, sehingga saling baku lempar batu.

Dijelaskan Kapolres AKBP Sandi Sultan, masalah yang terjadi adalah persoalan asusila. Yangmana penyelesaiannya dilakukan menggunakan dana desa.

Seperti misalnya, dari pihak korban menuntut adanya ganti rugi kepada pihak pelaku, dan pelaku pun mengganti rugi bukan menggunakan dana pribadi melainkan menggunakan dana desa.

Sehingga dari kericuhan yang terjadi dan untuk melerainya, petugas kepolisian mengeluarkan tembakan peringatan ke udara.

“Nah, saya sampaikan tadi pagi kepada Kapolsek, persoalan ini ambil dua oknum itu, baik itu pelaku maupun korban bawa ke Polsek. Ini persolan asusila,” jelas Kapolres.

“Yang bermasalah yang lain, tapi teman-temannya, keluarganya, mungkin tetangganya, ikut berbicara. Akhirnya bertengkar di polsek sehingga jadi chaos. Akhirnya anggota buang tembakan, tembakan itu ke udara,” imbuhnya.

Namun, dari persoalan yang terjadi dan sedang ditangani kepolisian, tiba-tiba ada seorang warga Martina Sani (32) yang sedang berjualan di Pasar Yokatapa, terluka pada bokong sebelah kiri. Korban kemudian dibawa ke rumah sakit untuk ditangani tim medis.

Terkait hal itu, Kapolres memastikan bahwa luka yang dialami korban bukan merupakan luka tembakan, karena tidak ada bersarang proyektil.

Apalagi, kata AKBP Sandi, jarak antara petugas yang melepas tembakan peringatan ke udara dengan lokasi korban yang sedang duduk berjualan, cukup jauh.

“Di kroscek di rumah sakit, tidak ada proyektil yang bersarang di badan, di bokongnya itu, sebelah kiri. Saya juga kaget, tadi teman-teman bertanya penembakan. Penembakan itu berbeda dengan hal yang seperti ini,” ujarnya.

Ia juga menyampaikan, Korban Martina Sani siang tadi telah dievakuasi ke Timika untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut di RSUD Mimika.

“Saya pastikan bukan karena penembakan. Tadi tembakan itu ke udara, bukan ke sasaran. Saya tidak ada mau sembuyikan soal itu, itu fakta,” tegasnya.

Ditanya terkait luka yang dialami korban dan belum diketahui apa penyebabnya selain bukan tembakan, AKBP Sandi mengatakan, pihaknya akan menunggu hasil pemeriksaan oleh dokter di RSUD Mimika guna menindaklanjuti kasus tersebut.

“Kita akan melihat hasil dari pemeriksaan dokter di Timika nanti,” pungkasnya.

penulis : Saldi
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *