Satgas Covid-19 Papua: Belum ada Opsi Penutupan Operasional Freeport

TIMIKA | Jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Tembagapura, kawasan operasi tambang PT Freeport terus bertambah..

Data Tim Gugus Penanganan dan Pengendalian Covid-19 Provinsi Papua mencatat, hingga Sabtu (2/5) malam, tercatat 87 kasus postif di Mimika, 51 diantaranya dari Rumah Sakit Tembagapura.

Meningkatnya jumlah kasus di Tembagapura tidak lantas membuat operasi tambang ditutup untuk menghentikan penyebaran virus Corona baru.

Juru Bicara Covid-19 untuk Provinsi Papua, dr. Silwanus Sumule mengatakan, hingga saat ini belum ada opsi penghentian operasional tambang freeport yang mempekerjakan ribuan pekerja itu.

“Belum ada opsi untuk penutupan. Produksi masih jalan seperti biasa,”katanya melalui video converence, Sabtu malam.

Ia menuturkan, langkah kongkrit yang dilakukan PT Freeport Indonesia untuk menghentikan penyebaran Covid-19, yakni menetapkan social dan physical distancing.

“Langkah taktis lain yang dilakukan juga yakni sejumlah kegiatan yang dikerjakan biasanya 10 orang, hanya dilakukan tiga orang. Termasuk tidak lagi ada kegiatan makan bersama dalam jumlah banyak,” jelasnya.

Terkait penyebaran Covid-19 di Tembagapura, dr. Sumule memastikan saat ini sudah terjadi transmisi lokal.

Meski demikian lanjut dia, hingga saat ini pihaknya belum mendapatkan laporan secara rinci terkait klalser awal penyebaran virus corona di area Freeport.

Sebelumnya Juru Bicara PT Freeport Indonesia, Riza Pratama mengatakan, PT Freeport Indonesia tetap berkomitmen memprioritaskan kesehatan dan keselamatan pekerja meski perusahaan harus tetap beroperasi.

“Prioritas kami adalah kesehatan dan keselamatan karyawan, dan kami tetap menjaga operasi tetap berjalan,” jelasnya.

Ia menekankan, kerjasama dan saling menjaga adalah kunci mempertahankan keduanya, yakni memastikan keselamatan pekerja dan operasi tetap berjalan.

“Solidaritas, kerjasama, saling menjaga, sehingga tetap bisa berkontribusi kepada negara dan bangsa,” tuturnya.

Mengenai kekhawatiran penularan virus karena sulitnya melaksanakan protokol social/physical distancing di area kerja, Riza mengatakan tentu saja hal ini menjadi perhatian serius

“Kami berusaha semaksimal mungkin, makanya perlu kerjasama dan saling menjaga,” tandasnya.

 

Reporter: Misba
Editor: Batt

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *