TIMIKA | Satuan Tugas Gabungan TNI/Polri mencatat sebanyak 417 kasus penembakan terjadi di wilayah Kabupaten Mimika, Papua sejak 2009 hingga Maret 2020.
Hal itu dipaparkan Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata bersama Dandim 1710/Mimika Letkol (Inf) Yoga Cahya Prasetya dalam konferensi pers, Selasa (18/8).
AKBP Era memaparkan, di Mimika terdapat kelompok kriminal bersenjata (KKB) Kodap III Nemangkawi Timika. Kodap adalah Komando Daerah Pertahanan, struktur organisasi TPNPB-OPM yang biasanya membawahi satu kabupaten atau lebih.
“Data kami Sejak 2009-2020 terjadi sebanyak 417 kasus penembakan oleh kelompok ini, baik teror penembakan yang dilakukan oleh KKB maupun kontak senjata langsung,” katanya.
Aksi penembakan paling banyak terjadi pada 2011 yaitu 54 kasus. Waktu itu keluarga Kwalik dikenal paling eksis, mereka adalah generasi Jenderal (TPNPB) Kelly Kwalik yang namanya mencuat dari kasus penyanderaan Mapenduma 1996.
Serangkaian aksi penembakan tersebut mengakibatkan 302 korban luka-luka, 190 korban meninggal dunia, baik berasal dari unsur TNI, Polri, maupun masyarakat dan karyawan.
Korban meninggal dunia paling banyak pada 2018 yaitu 35 orang terdiri dari 5 anggota TNI, 5 anggota Polri, dan 25 masyarakat sipil. Ketika itu terjadi penyanderaan yang dilakukan gabungan KKB di Kampung Banti dan Kimbeli, Distrik Tembagapura.
Sebelumnya berlangsung deklarasi yang dipimpin langsung oleh Panglima TPNPB Goliat Tabuni. Deklarasi itu menyepakati gabungan KKB/TPNPB bergerak menuju Tembagapura yang dipimpin oleh Lekagak Telenggen selaku Kepala Operasi.
- Tag :
- Kabupaten Mimika,
- KKB,
- KKSB,
- Satgas TNI Polri
Tinggalkan Balasan