Sejak 2009 Terjadi 417 Kasus Penembakan dan 190 Korban Meninggal di Mimika

Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata bersama Dandim 1710/Mimika Letkol (Inf) Yoga Cahya Prasetya menunjukkan barang bukti KKB dalam konferensi pers, Selasa (18/8). (Foto: Sevianto Pakiding/SP)
Kapolres Mimika AKBP I Gusti Gde Era Adhinata bersama Dandim 1710/Mimika Letkol (Inf) Yoga Cahya Prasetya menunjukkan barang bukti KKB dalam konferensi pers, Selasa (18/8). (Foto: Sevianto Pakiding/SP)

Salah satu pimpinan Makodap III Kalikopi yang ikut dalam deklarasi adalah Hengky Wanmang. Ia berperan mempersiapkan segala perlengkapan, terutama bahan makanan untuk menerima rombongan Lekagak Telenggen.

Gabungan KKB itu antaralain kelompok Lekagak Telenggen sendiri, Militer Murib dari Intan Jaya, Obed Magai dari Puncak, Selsius Waker dan generasi Ayub Waker salah satunya Gusbi Waker yang juga dari Puncak.

“Mereka bersama-sama datang ke Tembagapura yang kemudian melakukan serangkaian aksi penembakan,” kata Era.

Hengky Wanmang terlihat melakukan orasi, dia membakar ID Card karyawan Freeport dan mengajak masyarakat untuk tidak melakukan aktivitas kerja.

Selain itu, setelah mereka sempat menguasai Banti dan Kimbeli, seluruh fasilitas umum seperti gedung sekolah SD dan rumah sakit Banti milik LPMAK dibakar oleh kelompok Hengky Wanmang.

Era mengatakan, upaya penyelamatan sandera ketika itu diwarnai beberapa kali kontak tembak yang mengakibatkan korban cukup banyak, baik dari unsur Polri, TNI maupun masyarakat dan karyawan.

Setelah peristiwa tersebut, eksistensi KKB sempat vakum selama setahun kemudian hingga awal 2019. Tidak ada aksi. Namun, Hengky Wanmang diketahui lagi-lagi meminta bantuan kepada kelompok KKB lain.

Hengky dalam beberapa dokumentasi nampak melakukan deklarasi bersama Obed Magai di salah satu rumah ibadah di Ilaga, Kabupaten Puncak pada 1 Agustus 2020.

Ia mengajak beberapa kelompok KKB dari Pegunungan Tengah Papua masuk ke wilayah Tembagapura secara khusus untuk mengganggu operasi PT. Freeport Indonesia.

Kedatangan rombongan KKB disusul operasi gabungan TNI/Polri hingga sempat terjadi beberapa kali aksi baku tembak. Kondisi tersebut membuat lebih dari seribu warga sipil terpaksa dievakuasi ke Timika hingga saat ini.

Pada 16 Agustus 2020, Satgas Gabungan TNI/Polri yang mengamankan obyek vital nasional PT. Freeport Indonesia menembak mati Hengky Wanmang, yang kini mengambil alih kepemimpinan Makodap III Kalikopi Timika.

Hengky Wanmang, sebelumnya menjabat sebagai Kepala Staf Makodap III Kalikopi pada masa kepemimpinan Tenny Kwalik selaku Panglima Kodap III dan meninggal dunia pada 2018.

“Hengky bersama dengan Joni Beanal alias Joni Botak mengambil alih kepemimpinan sementara sebelum ada panglima mereka yang baru,” katanya.

 

Reporter: Sevianto Pakiding
Editor: Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *