Namun, dengan adanya surat kesepakatan bersama terkait Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB), maka dirinya berencana bertemu dengan kepala SMP.
Meski demikian, keputusan pembelajaran tatap muka nanti akan dikembalikan ke orang tua siswa.
Apabila menyetujui, maka orang tua harus membuat surat pernyataan bahwa bersedia anaknya mengikuti pembelajaran tatap muka. Ini dilakukan, agar pemerintah tidak dipermasalahkan.
“Untuk pelaksanaan tatap muka nanti pastinya mematuhi protokol kesehatan,” katanya.
Protokol kesehatan seperti memakai masker, menjaga jarak, dan menyiapkan cuci tangan atau hand sanitizer.
Khususnya jaga jarak, pihaknya akan melihat. Berapa jumlah siswa dalam satu ruangan. Misalnya, kalau jumlahnya 32 siswa, maka 50 persennya adalah 16 anak.
Tetapi, pihaknya akan melihat lagi, apakah masih padat atau tidak. Kalau padat, maka satu ruangan hanya 30 persen saja. Dan itupun, harus bergilir pelaksanaannya.
“Paling lambat besok kami rapat dengan kepala SMP, kemudian lusa bisa dilaksanakan. Apalagi orang tua juga berharap agar anak-anak nya bisa sekolah lagi. Minimal dengan belajar bersama guru-gurunya anak-anak ini bisa mempersiapkan ujian sekolah,” ungkapnya.
Tinggalkan Balasan