Sementara, pengawas kegiatan Formi Mimika, Dominggus Kapiyau mengatakan, bahwa peningkatan dan pelestarian budaya dan kearifan lokal sangat penting dilakukan karena selama ini sudah terkontaminasi dengan perkembangan teknologi dan perubahan zaman.
Ia berharap, tidak ada pihak-pihak manapun melakukan duplikat keaslian tari kasuari Mai dari gerakan, ukiran hingga aksesoris yang dipakai penari.
“Contohnya tarian kasuari di Iwaka khusus, tidak bisa dimainkan oleh orang lain, jangankan yang dari luar Papua, sesama Kamoro pun seperti Kampung Kaugapu, Potowai atau lainnya tidak bisa memainkan tarian tersebut, begitupun sebaliknya. Tarian ular yang berasal dari Kaugapu, orang Iwaka tidak bisa main tarian ular,” jelasnya.
Ketua Panitia Christo Saklil menambahkan, penayangan tarian kasuari dilakukan pada Selasa (18/8) pukul 19.00 di Chanel YouTube Formi Mimika.
Tinggalkan Balasan