TIMIKA | Seorang karyawan meninggal dunia usai terlibat adu mulut dengan rekan kerjanya di tambang bawah tanah (underground) Tembagapura, Papua pada Rabu, 9 Juni 2021 lalu.
Kasatreskrim Polres Mimika, AKP Hermanto menerangkan, kasus tersebut diselesaikan secara kekeluargaan. Pasalnya, meninggalnya korban diduga kuat akibat penyakit darah tinggi yang dideritanya, bukan akibat dilempar baut tujuh centimeter oleh temannya seperti informasi yang beredar.
“Korban mempunyai riwayat penyakit darah tinggi. Medical check up-nya sudah lama juga karena dia bekerja di situ tiga sampai empat tahun,” jelas Hermanto di ruang kerjanya, Sabtu (13/6/2021) malam.
Hal tersebut diterangkan Hermanto sebab saat korban meninggal, terdapat cairan darah yang keluar di hidung. Diduga itu akibat terjadi penyumbatan pembuluh darah.
Mengetahui korban mempunyai riwayat penyakit, keluarga korban pun menerima dengan lapang dada. Kasus ini pun diselesaikan secara kekeluargaan tanpa menuntut proses hukum.
“Sudah dilakukan rontgen dan visum luar, tidak ada tanda-tanda mencurigakan. Di kepala juga tidak ditemukan bekas benturan,” ungkapnya.
Sebelumnya beredar informasi korban meninggal akibat dilempar baut oleh rekan kerjanya area Eletrical House, Underground setelah keduanya bercanda.
- Tag :
- Freeport,
- Karyawan,
- Papua,
- Tembagapua,
- Underground
Tinggalkan Balasan