Seorang Pendulang Emas Tradisional Tewas Tenggelam di Areal PT Freeport Indonesia

EVAKUASI | Tim SAR Timika saat mengevakuasi seorang pendulang yang tewas tenggelam di area PT Freeport Indonesia. (Foto: Humas SAR/SP)
EVAKUASI | Tim SAR Timika saat mengevakuasi seorang pendulang yang tewas tenggelam di area PT Freeport Indonesia. (Foto: Humas SAR/SP)

TIMIKA | Seorang pendulang emas tradisional, Senin (30/3) ditemukan tewas tenggelam di aliran sungai Mile 26, areal PT Freeport Indonesia, di Timika, Papua.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Timika, Monce Brury menceritakan, sekitar pukul 11.30 WIT pihaknya menerima laporan dari anggota Polsek Mimika Baru (Miru) terkait adanya seorang pendulang emas atas nama Modestus Welerubun (29) yang hanyut terbawa arus di mile 26.

“Kami langsung menurunkan satu tim rescue untuk melakukan pencarian,” kata Monce melalui press release yang diterima seputarpapua.com, Senin.

Monce menerangkan, kronogis kejadian menurut rekan korban bahwa dirinya bersama Modestus (Korban) dan salah seorang temannya berniat menyebrang sungai di Mile 26.

Namun saat berada di tengah-tengah, korban terbawa arus sungai yang saat itu dalam kondisi sedang pasang atau naik.

“Rekan korban sempat berusaha menolong, namun usahanya gagal dan korban tenggelam hanyut terbawa arus,”

“Dalam melakukan pencarian, kami tidak sendiri, dibantu personil Polsek Miru dan ERG PT Freeport Indonesia,” ujarnya.

Selama kurang lebih tiga jam melakukan pencarian. Atau tepatnya pada pukul 11.40 – 15.00 WIT, pihaknya menemukan korban sudah dalam kondisi meninggal dunia.

“Korban ditemukan 4 mile dari lokasi kejadian atau tepatnya di Mile 22. Kami langsung evakuasi menuju ke RSUD Mimika. Selanjutnya diserahkan ke pihak keluarga,” tuturnya.

 

Reporter: Mujiono
Editor: Batt

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *