MIMIKA, Seputarpapua.com | Realisasi belanja di Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Mimika, Papua Tengah baru mencapai 50 persen.
Kepala BPKAD Mimika, Marthen Mallisa menerangkan, salah satu kendala penyerapan anggaran tidak maksimal ini karena keterlambatan penagihan dari OPD. Ini juga disebabkan karena terlambatnya penetapan kontrak dengan pihak ketiga.
“Serapan anggaran sudah 50 persen atau sekitar Rp3 triliun lebih, kendalanya masih sama, karena keterlambatan penagihan dari OPD,” katanya.
Marthen pesimis realisasi belanja bisa mencapai 100 persen, karena waktu sudah sangat terbatas. Menurutnya, sampai akhir tahun nanti hanya mencapai 80 persen.
Saat ini, ada juga dana transfer yang belum masuk, sehingga untuk penentuan silpa nanti juga dilihat dari dana transfer.
“Silpa itu kan realisasi transfer dikurangi belanja, itu yang jadi silpa (kalau tidak habis dipakai belanja). Siapa tau ada anggaran yang gagal transfer,” katanya.
Ia mengimbau kepada para pimpinan OPD agar kedepannya bisa lebih cepat menetapkan kontrak dan memasukkan penagihan ke BPKAD, agar serapan anggaran juga bisa meningkat.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis