Soal Merdeka Belajar, Guru di Mimika Berharap Ada Pelatihan

Kepala Sekolah SD Negeri 12 Timika Elias Laurensius Latuanik (Kiri) dan Guru SMP Negeri 1 Mimika Timur, Darmayanti (Kanan)
Kepala Sekolah SD Negeri 12 Timika Elias Laurensius Latuanik (Kiri) dan Guru SMP Negeri 1 Mimika Timur, Darmayanti (Kanan)

TIMIKA | Para pendidik memiliki berbagai harapan di momen hari guru dan Hari Ulang Tahun (HUT) Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) yang ke 77 tahun 2022.

Kepala Sekolah SD Negeri 12 Timika Elias Laurensius Latuanik mengatakan, kebutuhan mendasar para guru baik di pesisir maupun di pegunungan, sangat diharapkan dapat terpenuhi sehingga bisa menjalankan tugas dengan baik.

Kemudian, menyangkut fasilitas gedung sekolah untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi para guru, diharapkan juga bisa terpenuhi secara merata di semua sekolah yang ada di Mimika.

“Salah satu contoh di SD Negeri 12 masih nebeng dengan SD Inpres Timika II sudah mau 10 tahun sejak berdiri sehingga mungkin kedepannya kami bisa punya gedung sendiri,” katanya saat diwawancarai di lapangan Pusat Pemerintahan Kabupaten Mimika, Jumat (25/11/2022).

Mengenai kurikulum yang baru, yakni kurikulum merdeka belajar, menurutnya belum menyentuh ke semua guru-guru.

“Kalau bisa ditingkatkan untuk pelatihan kepada para guru,” katanya.

Guru SMP Negeri 1 Mimika Timur, Darmayanti berharap agar dalam momen hari guru ini, pada guru semakin bisa meningkatkan kualitas agar bisa mendidik anak bangsa di Mimika dengan baik.

“Semoga kami guru-guru tetap bersemangat mengajar memberikan yang terbaik untuk anak bangsa,juga kami bisa diberikan pelatihan-pelatihan secara online maupun ofline untuk bisa menambah wawasan ilmu kami kedepan,” ungkapnya.

Ia bercerita yang menjadi tantangan saat mengajar di SMP Negeri 1 Mimika Timur adalah masih ada siswa tamatan dari tingkat SD yang belum fasih Menulis, Membaca dan Menghitung (3 M).

“Sehingga kami mencoba untuk membimbing anak-anak dengan membuat program kelas khusus untuk mereka yang masih kurang dalam 3M karena kalau kami lanjutkan dengan kelas sesuai Kompetensi Dasar dalam kurikulum, masih susah semoga dengan program ini, siswa minimal sebelum naik ke kelas 8 bisa menguasai 3M,” ujarnya.

Menurutnya, penerapan merdeka belajar sebenarnya sangat baik untuk memajukan pendidikan di Indonesia namun ia berharap harus ada pelatihan khusus kepada semua guru tingkat kabupaten.

“Sebenarnya saya pikir mungkin di kota sudah bisa terapkan tapi untuk kami di pinggiran sementara belum bisa menerapkan. Tapi kami berusaha untuk selalu menyiapkan media pembelajaran berbasis teknologi, misalnya alat bantu pakai proyektor dan lainnya,” pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *