Sore itu, di Kamis pertama Mei 2022. Asrama Putra Unika De La Salle, Manado hiruk pikuk dengan mahasiswa yang berbaur bersama tim monitoring YPMAK yang datang dari Timika, Papua
Dari kumpulan orang itu, Junius Kogoya keluar. Wajahnya murah senyum meski keringat tampak berkucuran di dahinya. Sejak pagi memang kota ini tidak diguyur hujan seperti biasanya.
“Amole, kakak,” salam khas Suku Amungme itu dengan ramah ditujukan kepada penulis yang kala itu sibuk dengan kamera video.
Anak dari pasangan Kianius Kogoya dan Lertina Wakerwa itu adalah Mahasiswa Program Studi Guru SD yang mulai menapaki semester ketujuh di tahun ini.
“Memang cita-cita saya jadi guru, kakak. Saya sudah sebelas tahun hidup di luar Papua dan nanti saya harus pulang untuk mengabdi,” kata Junius.
Junius sudah meninggalkan Tanah Mimika sejak ia masih di sekolah dasar. Di perantauan ia belajar hidup mandiri dan disiplin, jauh dari orang tua yang ada di Timika.
Ia beruntung, karena usai lulus SMA pada 2019, ia adalah satu dari puluhan mahasiswa yang berkesempatan mendapatkan beasiswa penuh dari Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK), sebuah yayasan yang mengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia.
Junius Kogoya, calon guru dari Unika De La Salle, peserta beasiswa YPMAK. Foto: Yonri/Seputarpapua
Sebagai calon guru (cagur), misi utama Junius saat ini adalah melakukan praktik mengajar di Sekolah Asrama Taruna Papua milik YPMAK yang ada di Timika.
“Supaya kalau lulus, saya sudah terbiasa dengan adik-adik di sana,” katanya.
Junius mengakui pihak kampus sangat aktif berkompetisi. Ia jadi Finalis Nyong Persahabatan 2022 dan Engku Teladan 2022 Unika De La Salle.
Penghargaan yang terakhir merupakan penghargaan bagi cagur teladan di lingkup fakultas.
“Saya bangga, sebab hal-hal yang saya pelajari dan alami selama saya merantau bisa saya praktikkan saat ini. Saya sebagai peserta beasiswa dari Mimika bangga bisa membanggakan orang tua kami, YPMAK dan orang tua kandung saya di Timika,” pungkasnya.
Rektor Universitas Katolik (Unika) De La Salle Manado, Prof. Dr. Johanis Ohoitimur berharap mahasisiwa penerima beasiswa Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) sebagai pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia tidak sia-siakan kesempatan baik ini.
Hal ini diungkapkan Ohoitimur saat menghadiri monitoring dan evaluasi beasiswa YPMAK, Kamis (7/7/2022) di Manado, Sulawesi Utara.
Universitas Katolik (Unika) De La Salle sudah bemitra dengan YPMAK selama 12 tahun, sejak yayasan masih bernama LPMAK.
Saat ini, terdapat 52 mahasiswa peserta beasiswa YPMAK di Unika De La Salle Manado. Diantaranya 29 laki-laki dan 23 perempuan.
Mahasiswa dan mahasiswi peserta beasiswa YPMAK ditempatkan di asrama milik Unika De La Salle Manado, di sekitar lingkungan kampus.
Ini dimaksudkan agar mahasiswa Mimika berbaur dengan mahasiswa dari berbagai suku, bangsa, agama, etnis dengan latar belakang yang berbeda-beda yang ada di kampus itu.
Unika De La Salle Manado memiliki berbagai kegiatan kemahasiswaan dan mahasiswa Papua sangat antusias terlibat di kegiatan kampus, salah satunya adalah Junius.
“Ya, baru-baru ini ada kegiatan pemilihan Nyong dan Nona kampus salah satu mahasiswa peserta YPMAK dipilih sebagai Nyong persahabatan. Inilah contoh bahwa program kampus diikuti dengan baik oleh mereka dan saya berikan apresiasi,” katanya.
“Kita terus mendorong mereka menyadari motivasi mereka sebagai banteng kesadaran untuk masa depan,” pungkas Ohoitimur.
Tinggalkan Balasan