Sungai di Timika Kotor Penuh Sampah, Tanggungjawab Siapa?, ini kata PUPR, DLH dan Warga

Potret DAS di Jalan Belibis yang penuh dengan sampah. (Foto: Fachruddin Aji/Seputarpapua)
Potret DAS di Jalan Belibis yang penuh dengan sampah. (Foto: Fachruddin Aji/Seputarpapua)

TIMIKA | Dinas Penataan Ruang dan Pekerjaan Umum (PUPR) Mimika berencana  melakukan normalisasi sungai di beberapa lokasi terutama aliran sungai di perkotaan yang penuh dengan sampah.

Kepala Bidang Sumber Daya Air, Dinas PUPR Kabupaten Mimika, Samy Sahetapy menyebut, program normalisasi sungai selain berasal dari PUPR juga merupakan program Pokok Pikiran (Pokir) dari Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Mimika.

“Ada beberapa yang kita programkan termasuk ada beberapa dari pokir, pokir-pokir itu ada tersebar di beberapa lokasi seperti Nawaripi dan ada beberapa yang tahun ini mungkin dikerjakan,” ucapnya saat ditemui di Hotel Horison Ultima Mimika, Kamis (4/5/2023).

Kendati demikian Samy mengaku tidak mengetahui kapan pekerjaan akan dilaksanakan karena saat ini masih dalam tahapan penghitungan harga satuan (HPS).

“Tapi sementara kita belum pelaksanaan, semua masih dalam tahap HPS (penghitungan harga satuan), tidak tahu perkiraanya kapan (pelaksanaan normalisasi) semoga bisa cepat,” ucapnya.

Samy menyebut, normalisasi yang dilakukan selain di beberapa aliran sungai di wilayah pinggiran, mereka juga akan menyasar sungai di perkotaan yang menurutnya penuh dengan sampah.

“Dalam kota itu banyak sampah, yang dulu sudah kita keruk, angkat sampahnya dan normalisasi pun (masih banyak sampah), ini terkait dengan perilaku masyarakat,” katanya.

Samy mengeluh banyak sungai yang telah dinormalkan dari tahun ke tahun tapi pada kenyataanya dalam satu hingga dua tahun sampah sudah kembali menumpuk di sungai.

“Kendalanya mungkin kesadaran masyarakat yang perlu dirubah. Mau kita susun program seperti apapun, tapi kesadaran lingkungan itu rendah percuma,” ujarnya.
Kata

Advertisements

Samy ingin agar ada aturan yang mengatur soal sanksi membuang sampah di sungai, begitupun aturan soal anggaran untuk melakukan normalisasi.

“Peraturan harus dibuat diikuti sanksi tegas,” tegasnya.

Kata Samy selain keaadaran, pihaknya juga terkendala pembangunan yang sudah mencapai pinggiran sungai. Hal tersebut pun menyulitkan pihaknya melakukan normalisasi.

“Alat mau turun di lokasi itu susah setengah mati, contohnya kebun siri (bambu kuning), itu kita angkat secara manual, sorenya sudah ada orang buang sampah lagi,” katanya.

Samy mengklaim PUPR tiap tahunnya juga membuat program normalisasi sungai agar tidak terjadi banjir di wilayah kota.

Sementara itu, Plh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Mimika Jefri Deda menyebut  peranan DLH hanyalah melakukan pengangkutan sampah setelah dikeruk dari sungai.

Advertisements

“DLH itu kalau sampah sudah terkumpul (diangkat dari sungai) baru kita angkut, kita tidak punya alat itu (mengangkut sampah dari sungai) biasanya itu ada di PUPR, biasanya mereka yang normalisasi sungai,” terangnya saat ditemui wartawan 12 April 2023.

Selanjutnya, seorang warga Mimika David menyebut sungai di belakang rumahnya tersebut sudah 2 tahun penuh dengan sampah.

Jika musim hujan tiba tidak jarang banjir merendam rumahnya kendati tidak seluruhnya.

“Kalau hujan keras, sebelah rumah itu banjir, (tapi) karena (rumah) sudah agak tinggi jadi tidak terlalu naik airnya, cuma sebelah atas itu banjir pasti,” terangnya saat ditemui di rumahnya.

David mengaku masyarakat sekitar sudah pernah mengeluhkan soal sungai tersebut ke salah satu anggota DPRD Mimika, tetapi hingga saat ini tidak ada realisasi.

David juga menyebut belum ada juga upaya normalisasi yang dilakukan oleh pemkab terhadap sungai yang berada di belakang rumahnya tersebut.
“Kalau pemkab blm ada,” katanya.

David mengatakan, sampah menumpuk karena masyarakat yang membuang sampah sembarang, akhirnya terbawa oleh arus sungai sehingga terjadi penumpukan.

Advertisements

David pun berharap kedepan sungai yang berada dibelakang rumahnya tersebut bisa dinormalisasi.

penulis : Fachruddin Aji

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan