JAYAPURA | Siapa yang tak mengenal klub asal Papua Persipura Jayapura, berbagai prestasi telah ditorehkan, namun dengan prestasi gemilang tidak menjamin kesuksesan berjalan mulus.
Persipura yang saat ini dilanda krisis keuangan mengundang respon dari pendukungnya, salah satunya Persipuramania.
Wilson Samonsabra angkat bicara, persoalan Persipura bersama Bank Papua ini yang mengharapkan sponsor utamanya itu berkomitmen membayar sisa kontrak senilai Rp5 miliar itu, meski kompetisi tidak jalan, seluruh gaji pemain, pelatih dan official tim tetap dibayarkan.
“Kita sayangkan dari Bank Papua ini ialah kontrak kerjasama ini kan berlaku satu tahun dan apabila ada masalah itu kan bukan Persipura yang buat sampai sehingga kompetisi dihentikan. Itu kan bukan dari Persipura, ini kan karena pandemi jadi kompetisi terhenti dan tidak mendapatkan izin dari kepolisian,” kata Ketua Persipuramania Wilson Samonsabra, Kamis (7/1/2021).
Akibat hal itu, langkahnya dengan melakukan aksi demo damai ke Bank Papua mempertanyakan alasan tidak melunasi sisa kontrak yang sangat dibutuhkan Boaz Solossa dan kolega ini.
“Kalau misalnya ke Bank Papua tidak ada titik terang, kita akan mendesak Pemkot Jayapura untuk menarik asetnya dan memindahkan ke bank lain. Ini tim satu-satunya di Tanah Papua yang masih eksis di kompetisi Liga 1, kalau Persipura bubar klub mana lagi yang akan membawa nama Papua. Apalagi mereka harus persiapan ke AFC Cup,” ujarnya.
Berbeda terbalik dari sporter Ultras Blackpearl Curva Nord (BCN) 193, supporter Persipura yang hari-harinya mendukung di tribun utara ini memilih tidak melakukan aksi yang sama dari Persipuramania itu.
“Kami mengambil kesimpulan ini adalah masalah interen antara manajemen dan pihak Bank Papua sebagai sponsor, kalau bisa di selesaikan secara baik-baik, tidak perlu melibatkan masyarakat secara luas,” kata Koordinator Ultras BCN 1963, Chapo Angky.
- Tag :
- Bank Papua,
- Jayapura,
- Persipura,
- Persipuramania
Tinggalkan Balasan