TIMIKA | Penentuan tarif angkutan subsidi pesawat perintis setiap tahunnya selalu mengalami perubahan dan ditentukan oleh Kementerian Perhubungan.
Plt Kasubdit Pembinaan Pengusahaan dan Tarif Angkutan Udara, Kementerian Perhubungan, Sarbani Barus mengungkapkan untuk biaya subsidi anggarannya berasal dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN).
Anggaran ini ditempatkan di 21 koordinator wilayah di seluruh Indonesia.
“Kalau untuk tarifnya itu kita tentukan setiap tahun oleh Menteri Perhubungan, jadi dari Pusat,” katanya saat diwawancara di Hotel Horison Ultima Timika, Senin (21/6/2021).
Penentuan tarif subsidi ini dilihat dari daya beli masyarakat dan juga mempertimbangkan masukan dari pemerintah daerah di wilayah masing-masing dan dievaluasi di kantor pusat
Sarbani mengatakan bahwa memang untuk tarif penerbangan perintis dan penerbangan komersial jelas berbeda.
“Disinilah hadir pemerintah untuk memberikan subsidi kepada masyarakat. Pasti lebih murah berapa persennya itu yang kita lihat PDRBnya, daya beli masyarakatnya dan juga kita melihat masukan-masukan dari pemda,” jelasnya.
Sementara Kepala Kantor UPBU Mozes Kilangin Timika, Soekarjo mengungkapkan, untuk di Timika ada dua maskapai penerbangan perintis yakni Susi Air dan Asian One.
Kedua maskapai ini juga tentu ada perbedaan harga dan berbeda untuk masing-masing rute.
“Semua rute itu ada penentuan harga tiketnya,” kata Soekarjo.
Tinggalkan Balasan