Tempat Bersantai Tak Biasa dan Fakta Warga Timika Butuh Taman Kota

Warga menjadikan kawasan bekas jalan Freeport di ujung Bandara Timika sebagai tempat berolahraga. (Foto: Dok/Seputarpapua)
Warga menjadikan kawasan bekas jalan Freeport di ujung Bandara Timika sebagai tempat berolahraga. (Foto: Dok/Seputarpapua)

TIMIKA | Taman kota biasanya menjadi pilihan rekreasi keluarga atau bersantai diakhir pekan. Berbeda di Kota Timika, Papua, tak ada pilihan untuk hal yang satu ini.

Di berbagai daerah, pemerintah membangun taman kota dengan pepohonan yang rindang dilengkapi fasilitas tempat duduk, fasilitas olahraga, kolam, hingga tempat khusus bagi pedagang kaki lima menjual aneka jajanan.

Minimnya tempat bersantai dan belum adanya taman kota, membuat warga Timika terpaksa mencari alternatif sendiri. Beberapa tempat yang tidak cukup populer dikunjungi, kini justru jadi kawasan bersantai warga Timika.

Berikut beberapa tempat bersantai warga Timika yang sekaligus membuktikan jika mereka sangat membutuhkan taman kota:

 

Warga Kota Timika menikmati liburan akhir pekan di kolam ujung Bandara Mozes Kilangin Timika. (Foto: Dok/Seputarpapua)

1. Jalan Bandara

Tepi jalan menuju Bandara Internasional Mozes Kilangin Timika sudah sejak lama telah menjadi kawasan bersantai akhir pekan hingga tempat berolahraga warga Timika.

Di sana juga ada tempat yang dipopulerkan kaum muda dengan nama “Paku Janda” atau singkatan dari pagar kuning jalan bandara. Ini sebenarnya bekas jalan Freeport yang dijadikan warga sebagai tempat berolahraga.

Minimnya tempat bersantai dan berolahraga masih menjadi alasan warga Kota Timika menjadikan kawasan jalan bandara ini sebagai tempat berakhir pekan.

“Mau kemana lagi, paling nongkrong di sini saja. Mau ke kuala (Kuala Kencana) juga jauh, belum lagi hujan,” kata Dennis, seorang pemuda kepada Seputarpapua pekan lalu.

Kawasan ini selalu dipadati warga di sore hari terutama pada akhir pekan Sabtu dan Minggu. Mulai dari mereka berolahraga, berburu kuliner pinggir jalan, hingga sekedar bersantai.

 

Pohon jomblo di irigasi ujung, Jl. Hasanuddin, Timika ramai dikunjungi warga untuk bersantai akhir pekan. (Foto: Dok/Seputarpapua)

2. Pohon Jomblo

Pohon jomblo, istilah yang disematkan warga untuk sebuah pohon tunggal bisa dengan ukuran cukup besar yang tumbuh dan berdiri sendirian.

Istilah pohon jomblo sudah dikenal di beberapa daerah dan menjadi tempat rekreasi. Seperti pohon jomblo di Solok Sumatera Barat, pohon jomblo di Barru Sulawesi Selatan. Tempat ini umumnya telah dibangun fasilitas bersantai hingga resto.

Berbeda dengan pohon jomblo yang berlokasi di irigasi ujung, Jalan Hasanuddin, Timika. Di sana hanya ada sebuah pohon cukup besar, berdiri di tepi jalan, tak ada fasilitas apa pun di sana.

Namun, pohon ini jadi ramai dikunjungi setelah beberapa warga mempopulerkannya lewat media sosial dengan istilah pohon jomblo. Seputarpapua juga pernah meliput aktivitas warga di kawasan itu.

“Saya datang ke sini karena penasaran Mas. Banyak yang bicara pohon jomblo. Makanya saya datang untuk pastikan, seperti apa sih pohonnya,” ujar Yoyok, salah satu warga pengunjung pohon jomblo Timika.

 

Kali Kiyura di Jl. Trans Papua Timika-Nabire menawarkan sensasi berenang air dingin dan sejuk. (Foto: Ist/Joe)

3. Kali Kiyura

Kali Kiyura yang terletak di Jalan Trans Papua Timika-Nabire, Kampung Kiyura, Distrik Mimika Barat, juga menjadi salah satu destinasi liburan akhir pekan warga Timika.

Tempat ini memang cukup menarik dikunjungi karena menawarkan kesejukan alam dengan pepohonan yang rindang, serta sensasi berenang di aliran kali (sungai) yang dingin dan sejuk.

Hanya saja, tempat ini belum dikelolah secara baik sehingga sempat menjadi ladang bagi oknum yang memalak para pengunjung. Beberapa kali juga terjadi insiden tenggelam dan pengunjung terseret air.

Di samping itu, jarak Kali Kiyura dari Kota Timika terbilang cukup jauh yakni sekitar 51 Km. Jika Anda mencoba mencarinya di Google Maps, rute menuju tempat ini mungkin belum bisa ditemukan.

Selain Kiyura, warga Timika juga sempat menjadikan Kali Mayon sebagai destinasi liburan akhir pekan. Kali Mayon terletak di dekat kompleks militer Yonif 754/Raider.

Lagi-lagi, tempat ini kerap menelan korban. Beberapa kali terjadi insiden tenggelam anak-anak akibat kurangnya pengawasan orang tua, selain karena tempat pemandian ini bukan wisata resmi yang dikelolah.

 

Alun-alun Kota Kuala Kencana. (Foto: Ist/Freeport)

4. Kuala Kencana

Alun-alun Kuala Kencana tak kalah menarik menjadi tujuan berlibur akhir pekan bagi warga Timika. Jaraknya sekitar 20an Km dari pusat Kota Timika.

Selain jadi nama distrik, Kuala Kencana sebenarnya merupakan sebuah kota yang dibangun PT. Freeport Indonesia di kompleks perumahan karyawan perusahaan itu. Di sana terdapat kantor Freeport, swalayan, kolam renang, hingga berbagai fasilitas olahraga.

Kota Kuala Kencana mengundang daya tarik daerah lain dan menjadi kota percontohan. Freeport menata kota ini sangat rapih dengan konsep Eropa. Ini satu-satunya kota di Indonesia dengan instalasi listrik bawah tanah, dan menerapkan sistem pengelolaan limbah rumah tangga.

Meski jaraknya cukup jauh hanya untuk bersantai akhir pekan, warga Kota Timika lagi-lagi tidak punya pilihan. Namun, warga dengan kendaraan roda dua tidak cukup bebas masuk di kawasan ini.

Reporter: Sevianto Pakiding
Editor: Misba

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *