Ternyata ini Maksud Tokoh Agama di Kwamki Narama Bakar Masker, Bukan Tidak Percaya Covid-19

Kepala Distrik Kwamki Narama yakni Bates Hence Suebu (Foto: Kristin Rejang/ Seputarpapua)
Kepala Distrik Kwamki Narama yakni Bates Hence Suebu (Foto: Kristin Rejang/ Seputarpapua)

TIMIKA | Kepala Distrik Kwamki Narama, Bates Hence Suebu memberikan penjelasan mengenai video viral pendeta dan jemaat Gereja Kemah Injil Indonesia (GKII) di Halaman Gereja Samaria, Kwamki Narama, Timika, Papua beberapa waktu lalu.

Hence menjelaskan pihaknya, Polres dan lainnya sudah bersama-sama melakukan pendekatan dan berkomunikasi dengan para tokoh agama tersebut di Kwamki Narama.

Ia mengatakan para pendeta telah menyampaikan bahwa mereka bukan tidak mau memakai masker, namun itu hanya salah presepsi dari orang yang menonton video tersebut.

“Maksudnya pembakaran itu simbol menghancurkan sakit dengan kuasa Tuhan dan dengan kuasa Tuhan virus itu bisa hilang dan kita tidak perlu pakai masker,” kata Hence kepada awak media, Rabu (4/8/2021).

Dijelaskan para pendeta dan Jemaat semua mendukung apa yang menjadi program pemerintah hanya saja mungkin banyak yang menilai bahwa mereka menolak vaksin dan Covid-19.

“Sebenarnya bukan mereka tidak dukung pemerintah, tapi maksudnya itu namanya virus Corona mereka tau memang ada tapi mereka sebagai orang percaya mengatakan bahwa dengan kuasa Tuhan pasti bisa dihancurkan,” ujarnya.

Menurutnya, kejadian yang sebenarnya tidak seperti yang berkembang di publik.

“Masker itu sudah mereka maksudnya putuskan corona itu bukan mereka tidak mau pakai masker. Dalam KKR juga mereka berdoa untuk pemulihan situasi.Tapi orang beranggapan bahwa pendeta pendeta ini tidak mendukung program pemerintah.Video itu tidak utuh,” terangnya.

Ia juga menjelaskan pada Jumat mendatang pihaknya akan mengadakan rapat dengan lintas sektor di lingkup Distrik Kwamki Narama untuk membentuk tim pengawasan Covid 19.

“Sesuai dengan apa yang disampaikan oleh Puskesmas bahwa sudah ada Covid-19 di Kwamki Narama, ada di jalur 2 salah satu warga yang meninggal karena Covid-19, Terus ada warga juga yang di tracing jadi Jumat ini kami bentuk tim,” ungkapnya.

Dijelaskan tim yang dibentuk nantinya akan terus memantau informasi dari RSUD dan Puskesmas jika ada masyarakat yang terpapar Covid-19 dan diawasi.

penulis : Kristin Rejang
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *