2. Hemorrhagic fever with renal syndrome (HFRS)
Penyakit yang ditularkan dari tikus selanjutnya HFRS. Pernah mendengar penyakit ini? HFRS sendiri merupakan kondisi demam yang muncul bersamaan perdarahan (hemoragik) dan diiringi dengan sindrom ginjal (HFRS). Seseorang yang mengidap kondisi ini akan mengalami gejala, seperti demam, mengigil, nyeri kepala, nyeri perut, nyeri punggung, mual, hingga penglihatan kabur. Cukup mengkhawatirkan, bukan?
Itu belum seberapa, kadang kala gejalanya bisa makin memburuk. Misalnya, menyebabkan tekanan darah rendah, syok akut, sampai gagal ginjal akut. Nah, HFRS biasanya berkembang di dalam tubuh mulai 2–8 minggu setelah terpapar.
3. Leptospirosis
Selain kedua hal di atas, leptospirosis merupakan penyakit yang ditularkan dari tikus yang juga mesti diwaspadai. Masih asing dengan penyakit ini? Leptospirosis sendiri disebabkan oleh bakteri Leptospira interrogans. Bakteri ini bisa disebarkan lewat urine atau darah hewan yang terinfeksi Leptospira.
Lalu, hewan apa yang bisa membawa bakteri ini?
Macam-macam, mulai dari tikus, anjing, hingga kelompok hewan ternak, seperti sapi atau babi. Nah, nantinya bakteri ini bisa berpindah ke manusia ketika seseorang terpapar air atau tanah yang telah terkontaminasi urine hewan pembawa bakteri Leptospira.
Bagaimana dengan gejalanya?
Seseorang yang mengidap penyakit ini akan mengalami berbagai keluhan. Contohnya, mual, muntah, sakit kepala, nyeri otot, sakit perut, meriang, diare, demam, ruam, hingga konjungtivitis.
Sebagian besar kasusnya, gejala di atas biasanya muncul mendadak dalam 2 minggu setelah tubuh mengalami infeksi.