Timika 5 Hari Tanpa Hujan, BMKG Sempat Khawatir 

Forecaster BMKG Moses Kilangin Timika, Sony Hartono saat menjelaskan mengenai cuaca bulan Mei di Timika, Rabu (4/5/2022). (Foto: Kristin Rejang/Seputarpapua)
Forecaster BMKG Moses Kilangin Timika, Sony Hartono saat menjelaskan mengenai cuaca bulan Mei di Timika, Rabu (4/5/2022). (Foto: Kristin Rejang/Seputarpapua)

TIMIKA | Forecaster BMKG Moses Kilangin Timika, Sony Hartono mengatakan curah hujan yang terjadi pada bulan April lalu mengalami penurunan di bawah rata-rata.

Jumlah curah hujan di bulan April 2022 sebesar 344 milimeter selama 23 hari.

Dijelaskan 344 milimeter merupakan angka dibawa normalnya. Sementara biasanya angka normal curah hujan di Timika adalah 496 milimeter.

“Ternyata di bulan April ini dibawah rata-rata dari 496 menjadi 344 Milimeter  tapi angka ini tidak terlalu jauh,” jelas Sony, Rabu (25/5/2022).

Terjadi penurunan angka curah hujan sebab lima hari pertama dalam bulan April di Timika tidak ada hujan sama sekali.

“Kalau misalnya waktu itu sampai 10 hari tidak hujan, itu sudah masuk musim kemarau, dan hampir tidak pernah terjadi seperti itu, dan biasanya terjadi kalau ada fenomena el nino, itu tahun 1997 dan 2015 yang parah, namun sekarang tidak ada el nino tapi kenapa tidak hujan selama 5 hari kita sempat khawatir juga, tapi akhirnya setelah 5 hari mulai hujan, tanggal 8 hujannya cukup besar begitupun tanggal 10  April,” jelas Sony.

Jumlah hari hujan pun sebelumnya selalu lebih dari 23 hari namun mengalami penurunan serta pada bulan April lalu terlihat banyak petir.

“Untuk jumlah petir yaitu 17 hari jadi itu cukup tinggi melebihi waktu bulan Februari,” ungkapnya.

Bulan April dan Mei 2022 kata Sony pola cuacanya hampir sama sebab pada bulan April, posisi matahari ada diatas Timika, sehingga memang lebih panas.

Sony juga menerangkan, dalam tiga tahun terakhir yaitu 2020, 2021 dan 2021 curah hujan memang mengalami penurunan dibawah normal.

“Terakhir normal itu tahun 2019. Memang di tahun 2021 curah hujannya agak berkurang, berkurangnya itu di awal tahun, di akhir tahun itu dia cukup banyak karena di akhir tahun dia ada La Lina kebalikan El Nino cuman La Linanya tidak terlalu kuat. Makanya agak tinggi (hujan) sedikit akhir tahun. Justru tahun 2022 awal tahun sampai sekarang curah hujan agar berkurang,” kata Sony

penulis : Kristin Rejang
editor : Mish

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *