JAYAPURA | Wali kota Jayapura, Benhur Tomi Mano bersama Badan Nasional Pengendalian Bencana (BNPB) Pusat didampingi pimpinan OPD terkait, Sabtu (08/01/2022) siang meninjau lokasi bencana banjir dan longsor.
Lokasi pertama yang ditinjau yakni kompleks Nirwana, Distrik Jayapura Utara. Di tempat tersebut diketahui menelan tiga korban meninggal dunia saat terjadi longsor.
Wali Kota Benhur mengatakan, untuk membantu para korban pihaknya akan melibatkan TNI dan Polri guna membantu membersihkan lumpur di lokasi bencana.
“Kami akan turunkan alat untuk merapikan lokasi-lokasi tersebut. Kami rencanakan pada hari Senin nanti ada apel kebersihan yang melibatkan TNI/Polri dan juga masyarakat kota. Kita akan bagi di lokasi bencana supaya membantu masyarakat yang terkena banjir atau lumpur,” katanya.
Status kota Jayapura saat ini telah ditetapkan sebagai daerah tanggap darurat bencana alam selama sepekan.
“Namun, jika curah hujan dengan intensitas tinggi masih berlanjut kita akan lanjutkan status tanggap darurat,” ujar BTM sapaan akrabnya.
BTM menyebutkan, ada sekitar 500 sampai 600 orang yang mengungsi pasca terjadinya bencana, namun sebagian orang masih tetap bertahan.
“Ada yang mengungsi, ada yang masih tinggal karena harta bendanya. Takut ada orang-orang yang punya niat tidak baik untuk mengambil barang yang ditinggali oleh para korban bencana tersebut,” ucapnya.
Terkait bantuan dana Rp250 juta dari BNPB pusat kepada pemerintah Kota Jayapura, dirinya menjelaskan akan diperuntukan untuk daerah yang terdampak.
- Tag :
- Banjir,
- Bencana alam,
- Kota Jayapura,
- Longsor
Tinggalkan Balasan