JAYAPURA | Kesebelasan wanita Toli FC Tolikara kembali tampil perkasa pada ajang Piala Pertiwi zona Papua dengan skor 14-1 atas Persidafon Dafonsoro pada pertemuan kedua tim di Stadion Mandala, Kota Jayapura, Rabu (8/3/2023).
Pasukan Srikandi Nawi Arigi itu sejak perhelatan Piala Pertiwi memang tampil mendominasi sepanjang laga. Babak pertama saja tim asuhan Thomas Madjar ini berhasil unggul 6-1, melalui kaki Rana Wandik (6’), Laslen Tabuni (10’), Feni Binbarek (17’, 33’, 35’), dan Pince Wandik (31’).
Sementara dibabak kedua, Toli FC menambah 8 gol melalui, Barbalina Salampessy (49’), Rana Wandik (53’, 63’), Feni Binbarek (58’), Mincena Baye (73’) dan hattrick Yuliana Ongge (72’, 76’, 85’). Toli FC menyudahi pertandingan dengan skor sangat telak, 14-1.
Hasil ini ternyata tak membuat pelatih kepala Toli FC Thomas Madjar jumawa. Pihaknya memang sudah mengintruksikan para pemain untuk tampil terbaik dan konsisten pada tiap laga yang dijalani untuk meraih kemenangan.
Apalagi ia sangat menginginkan para pemain dapat menampilkan permainan dari tiap latihan yang diberikan.
“Toli FC ini dia salah satu tim yang peduli dengan pembinaan sepak bola perempuan dan hasil kita ini adalah buktinya, dari dulu memang sudah konsen dengan sepak bola perempuan. Bukan pada saat mau bertanding baru berkumpul,” kata Thomas Madjar usai laga.
Atas kemenangan tersebut, Toli FC sudah memastikan menjuarai kompetisi Piala Pertiwi zona Papua dan berhak meraih satu tiket ke babak Nasional. Sementara masih menyisahkan laga terakhir melawan Persemi Mimika pada lanjutan leg kedua mereka.
Pasalnya, Toli FC sudah menjalani tiga kali laga, dimana hasilnya meraih kemenangan. Di leg pertama melawan Persidafon Dafonsoro menang 12-0 dan 9-0 atas Persemi Mimika.
Meski dipastikan juarai Piala Pertiwi dan memastikan satu tiket ke babak Nasional. Pihaknya mengakui tak akan mudah dibabak Nasional, karena setiap tim berambisi mengalahkan timnya.
“Zona nasional pasti akan lebih berat karena yang lolos ke sana itu yang terbaik dan memang tensi di sana tentunya akan lebih susah. Kita sebagai juara bertahan pasti akan mendapatkan tekanan berat. Yang tahun kemarin berat itu ada Arema dan Babel, sekarang menurut saya yang kuat ada Persis Solo,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan