Marius mengatakan harapannya untuk 40 KK dan 150 lebih jiwa di Stasi tersebut dalam menyambut sang juru selamat, bisa terus semangat baik ke gereja maupun ikut berpartisipasi dalam kegiatan gereja.
“Kami berharap semua tetap semangat, memberikan sumbangan dari kekurangan kita untuk kemajuan gereja, dan terus meningkatkan kegiatan – kegiatan gereja khususnya para anak – anak kecil hingga Orang Muda Katolik karena gereja akan terus hidup jika kita semangat,” tuturnya.
Dalam ibadah tersebut dipimpin oleh Pastor Policarpus Gunawan, SCJ. Ia sangat berterimakasih karena umat bisa fasih dalam bernyanyi bahasa latin.
“Saya sangat bangga, dan ini harus lebih ditingkatkan, tidak semua bisa bernyanyi dengan bahasa latin di dalam ibadah – ibadah, semangat terus,” ujarnya.
Dalam khotbahnya, dirinya mengatakan semua harus bisa memiliki hati yang tergerak dalam menyembah dan memuliakan Tuhan.
Dikatakan miskin itu bukan melarat namun semua hidupnya hanya untuk Tuhan bukan untuk harta duniawi.
“Boleh disebut miskin tapi kita bukan melarat, karena kita mengandalkan Tuhan Yesus, kita akan diangkat oleh Allah, oleh sebab itu melalui Imanuel yang datang membawa damai dan sukacita maka kita akan terus mengandalkan Tuhan Yesus,” tuturnya.
Reporter: Kristin Rejang
Editor: Misba
- Tag :
- Amungme,
- Bahasa Latin,
- Misa Natal,
- Natal,
- Perayaan Natal
Tinggalkan Balasan