Wabup Beri Penjelasan Soal Banjir Rendam 98 Persen Rumah Warga Iwaka

KUNJUNGAN | Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob bersama Dandim 1710 Mimika Letkol Inf. Pio Nainggolan mengunjungi lokasi banjir di Distrik Iwaka. (Foto: Ist/SP)
KUNJUNGAN | Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob bersama Dandim 1710 Mimika Letkol Inf. Pio Nainggolan mengunjungi lokasi banjir di Distrik Iwaka. (Foto: Ist/SP)

TIMIKA | Wakil Bupati Mimika Johannes Rettob mengatakan bahwa banjir yang terjadi di Distrik Iwaka, Kabupaten Mimika, Papua disebabkan karena peningkatan debit air sungai di musim hujan.

“Banjir ini terjadi hanya pada saat musim hujan. Ini karena peningkatan debit air dimana air di hulu permukaan sungai melebihi dari daratan kampung,” katanya saat diwawancara usai mengunjungi warga korban banjir di Iwaka, Jumat (10/7).

Untuk itu, pemerintah akan mencari solusi dengan dimulai dari hulu sungai. Ia meminta kepada Pemerintah Distrik Iwaka untuk melihat langsung untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi.

“Saya minta mereka coba melihat apa yang sebenarnya terjadi, coba digambarkan dan bagaimana supaya kita programkan menjadi program prioritas supaya bebas banjir,” tuturnya.

Banjir di Iwaka hanya terjadi pada saat musim hujan dan sudah berlangsung sejak tiga tahun terakhir. Menurutnya, jika dibangun jembatan di aliran sungai tersebut air sungai mungkin bisa lebih cepat surut.

“Artinya bahwa kemarin pasti ada sesuatu yang belum benar. Kita bersama TNI-Polri akan bersinergi melaksanakan pembangunan ini supaya Iwaka bebas banjir,” kata John.

Lebih lanjut, John mengatakan masyarakat meminta agar pemerintah melakukan normalisasi sungai, namun Ia tidak dapat memastikan apakah dengan normalisasi sungai bisa berhasil atau tidak.

Masyarakat juga sempat meminta untuk dipindahkan dari wilayah tempat tinggalnya.

“Mereka minta supaya kita pindah saja tapi saya sudah jamin bahwa mereka tidak boleh pindah karena ini mereka punya kampung,” tutupnya.

Berdasarkan data yang diperoleh, kondisi rumah warga di Kampung Iwaka 98 persen dalam posisi rendah sehingga setiap kali musim hujan tiba selalu dimasuki air.

Bahkan pada tahun 2018, ketinggian air saat banjir terjadi mencapai 125 cm.

Dalam kunjungan Wakil Bupati bersama Dandim 1710 Mimika, masyarakat meminta agar rumahnya dibuat dengan model rumah panggung agar tidak mudah dimasuki air saat musim hujan.

Namun, Wakil Bupati mengatakan bahwa membuat rumah dengan model panggung hanya menyelesaikan masalah air yang masuk ke rumah warga tetapi tidak menyelesaikan masalah banjir.

 

Reporter: Anya Fatma
Editor: Misba Latuapo

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *