TIMIKA | Warga Jalan Henggi, Kelurahan Inauga, Distrik Wania, Mimika, Papua mengeluhkan harga minyak tanah di pangkalan setempat yang naik menjadi Rp6 ribu per liter.
Padahal sebelumnya, harga minyak tanah Rp5 ribu per liter dimana warga bisa mendapat jatah 20 liter untuk satu kepala keluarga dengan harga Rp100 ribu.
“Tiba-tiba saja naik ini sudah 6000 jadi kita beli 120 ribu satu jerigen. Bulan lalu masih 5000 satu liter,” kata salah satu warga, Ani kepada Seputar Papua, Jumat (3/7).
Bahkan, sehari sebelumnya, minyak tanah dijual dengan harga Rp5.500 per liter atau Rp110 ribu untuk 20 liter untuk satu kepala keluarga.
“Kemarin harga lain, hari ini juga su lain,” ujarnya.
Warga lainnya, Moh, mengatakan seharusnya Pertamina membuat pengumuman jika ada kenaikan harga sehingga masyarakat tahu bahwa harga minyak tanah naik dan tidak bertanya-tanya saat membeli dengan harga yang lebih tinggi.
“Harusnya mereka buat pengumuman di pangkalan-pangkalan, supaya masyarakat tidak kaget kalau beli harga naik,” katanya.
Sementara, pemilik pangkalan Ayub Wandikmbo mengaku menaikkan harga minyak tanah di hari pertama dan kedua penjualan kepada masyarakat.
Tinggalkan Balasan