Warga Mulai Abaikan Prokes, Lanny Jaya Fokus Antisipasi Kasus Impor

Ketua DPRD Lany Jaya, Terius Yigibalom. (Foto: Ist)
Ketua DPRD Lany Jaya, Terius Yigibalom. (Foto: Ist)

TIMIKA | Tak dipungkiri mayoritas daerah mulai mengabaikan protokol kesehatan (Prokes) Covid-19. Kondisi yang sama di Kabupaten Lanny Jaya, Provinsi Palua menyusul daerah itu dinyatakan zona hijau.

Lanny Jaya sempat dinyatakan zona merah penyebaran Covid-19 setelah 27 warganya terpapar virus corona jenis baru itu. Kini 26 pasian Covid-19 di sana dilaporkan sembuh dan seorang pasien meninggal dunia.

Ketua Komisi A DPRD Lanny Jaya Terius Yigibalom mengakui disiplin protokol kesehatan di masyarakat memang semakin menurun, terutama di kampung-kampung yang sulit mengakses informasi.

“Di masyarakat kami ikuti itu memang sudah tidak ada lagi (Prokes,red). Kalau di sekitar kota masih, seperti di lingkungan pemerintahan, pejabat, dan petugas kesehatan,” katanya ketika dihubungi Seputarpapua, Senin (30/11)

Terius mengatakan, pemerintah daerah bersama DPRD setempat awalnya intensif melakukan sosialisasi pencegahan Covid-19 di masyarakat. Prokes pun masih diterapkan di lingkungan ASN, baik ketika rapat maupun pertemuan.

“Awalnya, Pak Bupati dan kami DPRD yang pimpin sosialisasi langsung di masyarakat. Cuma memang (disiplin Prokes,red) sudah mulai hilang,” kata Terius, mantan Ketua DPRD Lanny Jaya 2014-2019.

Meski begitu, Terius mengamati pemerintah daerah Lanny Jaya terutama di bidang kesehatan tetap mewaspadai kasus impor masuk dan mengakibatkan penularan lokal terjadi lagi.

“Paling diantisipasi itu adalah orang dari luar. Jangan sampai ada kasus impor. Itu selalu diwaspadai. Petugas kesehatan, TNI/Polri, terus memberikan sosialisasi bahwa akses keluar masuk ini jangan sampai kecolongan,” katanya.

Di samping itu, fasilitas kesehatan hingga petugas kesehatan Lanny Jaya selalu disiapkan jika sewaktu-waktu upaya penanganan dapat dilakukan. Termasuk RSUD Tiom di ibu kota Lanny Jaya.

Advertisements

“Kondisi sekarang tetap standby. Petugas kesehatan maupun fasilitas kesehatan, laboratorium tetap mengantisipasi,” kata Terius.

Terius melanjutkan, upaya pencegahan benar-benar difokuskan di pintu masuk bandara. Setiap pelaku perjalanan wajib mengantongi surat keterangan bebas Covid-19.

“Pelaku perjalanan keluar masuk Lanny Jaya tetap harus melakukan rapid test. Petugas kesehatan standby melakukan pemeriksaan. Sesuai kebijakan, maka memang hanya emergency yang boleh masuk. Pintu masuk dari Wamena itu ketat sekali,” jelasnya.

Ketua DPD Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Lanny Jaya ini berharap semua pihak dan masyarakat tetap harus waspada. Meski banyak yang menganggap penyakit ini tidak ada, Terius mengingatka bahwa di depan mata ada banyak korban berjatuhan.

Ditegaskan, pemerintah sudah meminta siapa saja perlu waspada dan jangan anggap enteng virus ini. Jaga kesehatan dan patuhi protokol kesehatan dengan mencuci tangan, pakai masker dan jaga jarak.

“Penyakit ini tidak pandang ko pejabat, ko siapa, dia bisa masuk menginfeksi siapa saja. Sehingga saya harap sekali semuanya harus tetap waspada sedini mungkin,” pungkasnya.

Reporter: Sevianto Pakiding
Editor: Misba Latuapo

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan