Yayasan Pendidikan Lokon Terima Tujuh Mahasiswa Beasiswa YPMAK Magang di SATP

PENYERAHAN | Perwakilan Rektor Universitas Katolik De La Salle, Manado, Sulawesi Utara menyerahkan 7 mahasiswa PGSD kepada Kepala Perwakilan Yayasan Pendidikan Lokon untuk magang di SATP. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)
PENYERAHAN | Perwakilan Rektor Universitas Katolik De La Salle, Manado, Sulawesi Utara menyerahkan 7 mahasiswa PGSD kepada Kepala Perwakilan Yayasan Pendidikan Lokon untuk magang di SATP. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)

TIMIKA | Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) pengelola Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP), pada Rabu (14/9/2022) menerima tujuh mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD), Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Katolik (Unika) De La Salle, Manado, Sulawesi Utara untuk melaksanakan praktek pengalaman lapangan (PPL) atau magang selama 2 dua bulan.

Tujuh mahasiswa ini merupakan penerima beasiswa Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia. YPL sendiri merupakan mitra pendidikan YPMAK.

Kehadiran 7 mahasiswa ini disambut langsung Kepala Perwakilan YPL, Andreas Ndityomas, ditandai dengan penandatanganan berita acara penyerahan dan foto bersama.

Andreas Ndityomas mengatakan, pihaknya sangat senang dan bangga, karena tujuh mahasiswa Unika De La Salle yang merupakan calon guru hebat mengikuti magang sebagai bentuk program kerjasama antara YPL dan Unika De La Salle.

Penerimaan mahasiswa magang ini sebagai bentuk komitmen kemitraan dari YPMAK.

“Ini menunjukkan bahwa semuanya berjuang demi pembangunan Papua melalui pendidikan yang bermutu dan berkualitas,” kata Andi sapaan akrabnya.

 

FOTO | Kepala Perwakilan Yayasan Pendidikan Lokon foto bersama dengan staf, perwakilan Universitas Katolik De La Salle dan mahasiswa magang. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)

 

Andi juga menjelaskan bahwa pendidikan yang dikembangkan di SATP adalah pendidikan kontekstual Papua, yang memberikan pengalaman nyata dengan tujuan untuk membantu membentuk karakter anak.

Karenanya, dalam pelaksanaan pembelajaran, 40 persen teori dan 60 persen adalah praktek dengan berbagai sarana dan prasana, seperti laboratorium, taman vektor malaria, taman matematika, dan lainnya.

“Sarana dan prasarana tersebut guna menunjang pengalaman anak untuk observasi, seperti yang sudah dilakukan, yakni adanya ‘Ecco Enzim,” katanya.

Kedepan, pihaknya akan terus mengembangkan sarana dan prasana lainnya, baik itu tentang laboratorium ilmu pengetahuan maupun lainnya.

“Saat ini disetiap pembelajaran, kami sudah siapkan 70 unit smart television. Kemarin sudah diluncurkan program Tcash Oxford yang merupakan program pengembangan Bahasa Inggris dengan gurunya langsung dari Amerika,” terangnya.

“Semua itu dilakukan, karena kami ingin menjadikan anak-anak memiliki karakter kepemimpinan. Ditambah lagi di SATP ada 118 ekstrakurikuler, mulai dari marching band dan lainnya,” tambahnya.

Sementara Dra.Thresia Sampe Polan, M.Si mewakili Rektor Universitas Katolik De La Salle Manado, Prof. DR. Johanis Ohoitimur mengatakan mengucapkan terimakasih kepada YPL atas kerjasamanya yang terbangun dalam penandatanganan MoU. Sehingga bisa menerima 7 Mahasiswa Universitas Katolik De La Salle untuk menjalankan program magang di SATP ini.

“7 mahasiswa Unika De La Salle ini akan melakukan magang selama 2 bulan. Dimana mereka mahasiswa semester 7, sehingga masih membutuhkan pembelajaran dan pengalaman sebagai calon guru. Karenanya dibutuhkan bimbingan,” ungkapnya.

 

penulis : Mujiono

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *