YCTP Tanggung 10 Ribu Masyarakat 7 Suku di Mimika Sebagai Peserta BPJS Kesehatan

PERJANJIAN | Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jayapura dan Kepala Klinik Mitra Masyarakat (tengah) saat menunjukkan surat perjanjian kerjasama kepesertaan BPJS Kesehatan terhadap masyarakat 7 suku di Mimika. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)
PERJANJIAN | Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jayapura dan Kepala Klinik Mitra Masyarakat (tengah) saat menunjukkan surat perjanjian kerjasama kepesertaan BPJS Kesehatan terhadap masyarakat 7 suku di Mimika. (Foto: Mujiono/Seputarpapua)

TIMIKA | Yayasan Caritas Timika Papua (YCTP) tahun 2021 menambah penanggungan kepesertaan BPJS Kesehatan terhadap masyarakat 7 suku di Mimika.

Jumlah masyarakat 7 suku yang ditanggung YCTP sebagai peserta BPJS Kesehatan sebanyak 10 ribu orang dari kategori Peserta Bukan Penerima Upah (PBPU).

Penambahan kepesertaan BPJS Kesehatan ini ditandai dengan penandatanganan kerjasama tentang jaminan kesehatan bagi masyarakat 7 suku.

Penandatanganan kerjasama itu dilakukan antara Kepala BPJS Kesehatan Cabang Jayapura Jamal Ardiansyah dengan Kepala Klinik Mitra Masyarakat (KMM) dr Maurits Okoserai di Hotel Horison Ultima Timika, Rabu (23/6/2021).

Penandatanganan kerjasama disaksikan Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Pusat David Bangun, Manajer Eksternal Corporate Communication (Corpcom) PT Freeport Indonesia Kerry Yarangga, Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra, Wakil Ketua YCTP Hans Magal, dan Wakil Direktur Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme Kamoro (YPMAK) Johan Wambrauw.

Dengan bertambahnya 10 ribu peserta BPJS Kesehatan, maka sampai saat ini YCTP sudah menanggung 44 ribu orang yang akan mendapatkan manfaat kesehatan, baik di KMM maupun Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM).

Wakil Ketua YCTP Hans Magal mengatakan, YCTP sudah berdiri selama 20 tahun atas dukungan dari YPMAK dan PT Freeport Indonesia.

Dari pembentukan ini, maka telah dipikirkan secara matang untuk pendirian RSMM Timika, yang tujuannya memberikan pelayanan terhadap masyarakat di bidang kesehatan.

“Pendirian RSMM ini tidak lepas dari kontribusi Freeport pada segala aspek, khususnya pada bidang kesehatan,” katanya.

Kata Hans, penambahan 10 ribu jumlah peserta BPJS Kesehatan merupakan hasil verifikasi dan persamaan database antara RSMM, YPMAK dengan BPJS Kesehatan, untuk memastikan bahwa mereka semua adalah penerima manfaat dana kemitraan dari PT. Freeport Indonesia.

“Kedepan, penambahan peserta BPJS Kesehatan melalui KMM bisa bertambah terus. Sehingga pelayanan kesehatan terhadap masyarakat asli Papua bisa terjamin. Dan ini jadi pekerjaan besar bagi kita, untuk terus bersinergi dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” ungkapnya.

Manajer Eksternal Corpcom PT Freeport Indonesia Kerry Yarangga mengatakan, penandatangan kerjasama ini merupakan momen yang sangat baik dan perlu diapresiasi. Karena semua pihak telah mewujudkan komitmen bersama dalam pengembangan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, yang sudah berjalan 20 tahun lamanya.

“Komitmen ini terjadi, karena kita semua memiliki satu pemikiran bahwa pelayanan kesehatan sangatlah penting. Oleh itu, ini harus dilakukan secara berkelanjutan dan sinergitas,” ujarnya.

Kery menambahkan, PTFI sangat menyambut baik terhadap upaya YPMAK yang telah mendorong YCTP selaku mitra untuk mengintegrasikan layanan kesehatan di KMM dan RSMM dengan JKN-KIS. Tujuannya guna menjamin keberlanjutan program, tanpa terus bergantung pada dana kemitraan.

“Apa yang dilakukan oleh YCTP ini harus dicontoh mitra YPMAK lainnya, yang terus memastikan keefektifitan pengelolaan dana kemitraan terhadap penerima manfaat. Serta terus bersinergi antar mitra untuk terus mendukung program-program di bidang kesehatan, pendidikan, ekonomi dan bidang lainnya,” ungkapnya.

Direktur Perluasan dan Pelayanan Peserta BPJS Kesehatan Pusat David Bangun mengatakan, dengan adanya kerjasama ini, masyarakat 7 suku yang telah terdaftar sudah dapat menikmati manfaat JKN-KIS, bukan saja di KMM dan RSMM, tetapi juga di semua fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS di seluruh nusantara.

Angka kepesertaan ini akan diupayakan terus bertambah, sehingga seluruh masyarakat 7 suku tanpa terkecuali dapat menikmati JKN-KIS.

“Jadi amat jelas bahwa kerjasama ini amat menguntungkan bagi masyarakat umum dan juga bagi pengelola KMM dan RSMM. BPJS Kesehatan sendiri akan memperluas jangkauan kemitraannya, sebagai salah satu tolok ukur keberhasilan penerapan JKN-KIS,” tuturnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Mimika Reynold Ubra juga menyambut baik kerjasama antara YCTP melalui KMM dengan BPJS Kesehatan Cabang Jayapura.

“Dengan adanya sinergitas antara semua pihak ini, diharapkan penandatanganan kerjasama antara YCTP dan BPJS Kesehatan Cabang Jayapura bisa lebih mengoptimalkan pelayanan kesehatan di Mimika,” ujarnya.

penulis : Mujiono
editor : Aditra

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *