YPMAK dan YPL Kembali Jalin Kerjasama Pengelolaan Sekolah Taruna Papua

PENYERAHAN | Direktur YPMAK menyerahkan berita acara kerjasama pengelolaan SATP ke Ketua Umum YPL. (Foto : Mujiono/SATP)
PENYERAHAN | Direktur YPMAK menyerahkan berita acara kerjasama pengelolaan SATP ke Ketua Umum YPL. (Foto : Mujiono/SATP)

TIMIKA | Yayasan Pemberdayaan Masyarakat Amungme dan Kamoro (YPMAK) pengelola dana kemitraan PT Freeport Indonesia dan Yayasan Pendidikan Lokon (YPL) melakukan kerjasama untuk ketiga kalinya dalam pengelolaan Sekolah Asrama Taruna Papua (SATP).

Kerjasama dalam pengelolaan SATP ini ditandai dengan penandatanganan kerjasama antara Direktur YPMAK Vebian Magal dan Ketua Umum YPL Daniel Rompis, pada Senin (6/6/2022) di Hotel Horison Ultima.

Direktur YPMAK, Vebian Magal pada sambutannya mengucapkan terima kasih kepada YPL yang terus menjaga kemitraan selama ini. Kemitraan pendidikan ini tidak hanya pada pengelolaan SATP tetapi sudah terjadi sejak 2002 saat masih berstatus Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK), khususnya pada program pengiriman peserta beasiswa pendidikan.

Kerjasama ini menunjukkan bahwa YPMAK dan YPL memiliki komitmen yang sama dalam pembangunan sumber daya manusia (SDM) di Indonesia Timur, khususnya Mimika.

“Melalui komitmen yang sama, maka ketemulah tujuan bersama dalam pengembangan SDM di SATP. Sehingga menghasilkan SDM-SDM yang berkualitas,” katanya.

Vebian juga menyampaikan, meski demikian secara lembaga dan pribadi meminta maaf, karena proses kerjasama kali ini cukup panjang yang dikarenakan ada beberapa penyesuaian terjadi, terutama adanya perubahan dari LPMAK ke YPMAK.

Lanjutnya, dengan adanya perubahan tersebut maka ada penyesuaian-penyesuaian, baik anggaran maupun lainnya.

“Dinamika penyesuaian ini diakui berdampak pada hal kemitraan. Tapi karena kedua pihak memiliki komitmen yang sama, maka kerjasama ini terbentuk,” tuturnya.

PENANDATANGANAN | Penandatanganan kerjasama pengelolaan SATP yang dilakukan oleh Direktur YPMAK dengan Ketua Umum YPL. (Foto: Mujiono/SATP)

 

Sementara Wakil Direktur Program dan Monitoring Evaluasi YPMAK, Nur Ihfa Karupukaro menambahkan, YPMAK memberikan apresiasi yang sebesar-besarnya kepada YPL, karena sejak tahun 2003 telah melakukan kerjasama dengan pengiriman peserta beasiswa serta kurang lebih 3 tahun dalam pengelolaan SATP.

Selama pengelolaan SATP sudah banyak yang dilakukan, terutama dalam pelaksanaan pembelajaran yang telah menerapkan kurikulum merdeka belajar. Upaya ini menjadi model pendidikan di Mimika.

“Semua yang dilakukan, baik YPMAK maupun YPL karena memiliki keinginan sama, yakni ingin generasi Amungme dan Kamoro memiliki kualitas SDM yang baik,” ujarnya.

Sedangkan Ketua Umum YPL Daniel Korompis mengatakan, sebagai mitra pendidikan, YPL sudah eksis selama 20 tahun, yakni sejak LPMAK sampai berubah menjadi YPMAK.

Selama tiga tahun ini, YPL tengah mengelola SATP. Selama waktu itu, sudah banyak hal yang dipelajari.

“Ada rasa bangga dirasakan, mulai dari kondisi fisik anak yang baik sampai pada sikap responsif dalam segala hal,” katanya.

Kata dia, memang untuk pembaruan kerjasama saat ini ada beberapa hal yang jadi perdebatan. Ini terjadi karena ada perubahan pola, dan itu kami pahami.

Kata dia, dalam pengelolaan SATP, YPL sudah memiliki beberapa program, seperti akan mendatangkan tiga guru dari Piliphina untuk mengajar Bahasa Inggris. Serta mendatangkan tenaga informatika, untuk memberikan pembekalan terhadap pemrograman komputer

“Kami sangat exited dan diharapkan membawa hal yang positif. Ini merupakan tugas suci yang pastinya akan membawa berkah,” ujarnya.

Sementara, Sekretaris Eksekutif YPL, Prof., Dr Johanis Ohoitimur menambahkan, untuk kerjasama ini kedua pihak membutuhkan waktu 1 tahun dan 1 bulan dalam hal kemitraan ini.

Waktu yang panjang ini terjadi, dikarenakan adanya evaluasi dengan tujuan peningkatan program.

“Kami belajar sangat banyak dari kerjasama dengan YPMAK menambah wawasan bagi kami. Dan kami selalu melakukan evaluasi serta menguji kemampuan diri, agar pelaksanaan kemitraan bisa optimal,” katanya.

Ia menambahkan, dalam kerjasama yang ketiga dalam pengelolaan SATP memang ada perubahan. Perubahan ini tentunya membawa dampak, terutama dalam hal operasional. Karena saat ini kita menerapkan sistem baru.

“Kalau dulu, dengan sistem yang lama masih bisa menutupi apabila ada keterlambatan. Tapi dengan sistem baru, maka keterlambatan akan berdampak pada anak-anak dan hak karyawan. Oleh itu, kami minta pemahaman dan dukungan dari YPMAK,” ungkapnya.

penulis : Mujiono
editor : Batt

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *