Film G30S PKI Perlu Direvisi? Ini Komentar Warga Timika

waktu baca 2 menit
Pemutaran film G30S PKI di Cafe One Republik, Timika, Papua, Sabtu (23/9/17)

TIMIKA | Film Dokudrama Propaganda Indonesia tahun 1984 atau yang lebih dikenal dengan judul Pengkhianatan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) ini dianggap masih relevan sebagai media pembelajaran sejarah.

“Menurut saya film ini penting karena menyangkut sejarah negara kita. Film ini juga memotivasi kita untuk belajar sejarah khususnya mengetahui tentang PKI,” kata Imam Santoso, Anggota YARRCI usai nonton bareng film G30S/PKI di One Republik Caffe, Timika, Sabtu (23/9/17).

Ia menuturkan, pemutaran kembali film yang pernah ditontonnya pada 1995 atas perintah Panglima TNI Gatot Nurmantyo tersebut tidak perlu menjadi kontroversi. Hal ini ia sampaikan karena peserta nonton bareng rata-rata berusia 17 tahun keatas.

“Saya justru berterima kasih kepada Panglima TNI karena sudah perintahkan film ini diputar lagi. Tapi yang saya baca di internet ada adegan yang tidak sesuai dengan fakta, jadi saya setuju kalau direvisi,” tutur Imam.

Berbeda dengan Imam, anggota komunitas Kawasaki Ninja Jari-jari, Asrul, berpendapat bahwa film itu tidak perlu direvisi karena jika memang ada adegan yang tidak sesuai fakta, pemerintah saat ini bisa membuat film G30S/PKI yang baru tanpa merevisi yang telah dibuat pemerintah orde baru.

“Film ini tentu penting, karena faham komunis jelas bertolak belakang dengan Pancasila. Yang saya baca, komunis itu tidak percaya Tuhan,” kata Asrul.

Tidak hanya Imam dan Arsul, Imansyah dari NRC Free Style juga mengakui pemutaran film tersebut relevan sebagai pembelajaran sejarah. Sementara Izzaty mengaku baru pertama kali menonton film G30S/PKI pada nonton bareng malam kemarin, selama ini Ia hanya mengetahui cerita tentang PKI dari kedua orang tuanya. (Nft/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version