Mahasiswa Asal Mimika Terlantar di Manokwari
TIMIKA | Sebanyak 30 mahasiswa asal Mimika terlantar di Manokwari, Papua Barat, karena kontrakan yang ditempati sebagai asrama sudah satu tahun tidak dibayar oleh Pemda Mimika
Ketua Ikatan Mahasiswa Mimika di Manokwari, Bronal G Deikme kepada Seputarpapua.com, Selasa (3/9) malam mengatakan, ada sekitar 30 mahasiswa yang sebelumnya menghuni asrama terlantar. Bahkan ia dan beberapa rekannya saat ini menempati gubuk.
” Kami sebagian sekarang tinggal di gubuk, yang lainnya ada yang numpang di teman dan di asrama kabupaten lain,” ujar Bronal sembari menunjukkan gubuk yang ditempati kepada seputarpapua.com melalui video call.
Ia mengaku, digubuk yang ditempati bersama belasan mahasiswa lainnya saat ini tidam layak huni. ” Untung ada tetangga di sini yang pasangkan kita lampu,” tuturnya.
Kata Bronal, penderitaan mereka bermula dari pemilik rumah tidak lagi mengijinkan mereka untuk tinggal karena belum adanya pembayaran uang sewa sejak Oktober 2016
“Jadi kami diusir dari hari Senin kemarin. Rumah yang kita pake untuk asrama itu sudah dari tahun 2005 disewa, tapi dari bulan Oktober 2016 sampe sekarang tidak ada pembayaran lagi jadi kami dikasih keluar,” jelas Bronal.
Kejadian ini dikatakan Bronal membuat ia dan mahasiswa asal Mimika lainnya malu dengan mahasiswa dari daerah lainnya. “Sekarang ini kami malu sekali,”ujar Bronal yang saat ini sedang menyusun skripsi.
Dikatakan Bronal, pemilik rumah sebenarnya sudah beritikad baik membiarkan mereka tinggal selama satu tahun belakangan ini. Namun karena belum ada itikad untuk membayar, terpaksa mereka dikeluarkan.
Ditanya mengenai, apakah Mimika tidak memiliki asarama sendiri, dikatakan Bronal, sebenarnya asrama Mimika sudah dibangun oleh Pemda Mimika, namun hingga saat ini belum bisa ditempati oleh mahasiswa karena belum ada lampu dan air.
“Asrama yang dibangun itu bentuknya seperti ruko,” ungkapnya.
Ia dan mahasiswa lainnya berharap, Pemda Mimika melalui SKPD terkait segera melihat masalah ini agar perkulihan mereka tidak terganggu.
“Kakak kondisi kami saat ini sangat darurat jdi mohon untuk pemerintah pihak SDM dan DPRD tolong untuk sikapi dan menyelesaikan masalah ini dgn secepatnya. Apabila hingga desember tak diselesaikan maka desember kami akan ke timika dan akan adakan aksi di kantor bupati dan dprd.
Terima kasih kakak,” demikian pesan singkat Bronal dan mahasiswa lainnya kepada seputarpapua.com. (azk/SP).
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis