Ratusan Siswa SMK di Timika Lakukan Penyerangan dan Melempari Aparat

waktu baca 3 menit
TAWURAN-Para siswa SMK yang hendak melakukan penyerangan kocar kacir saat dibubarkan aparat keamanan dibantu warga sekitar di Jalan Pendidikan, Kota Timika, Rabu

TIMIKA | Miris menyaksikan aksi ratusan pelajar melakukan penyerangan di Kota Timika, Papua, Rabu (4/10). Aksi diduga dipicu adanya peristiwa pemukulan terhadap salah seorang siswa SMK pada Senin (2/10) lalu.

Ratusan siswa berseragam putih abu-abu yang melakukan penyerangan itu mengaku berasal dari SMK Negeri 1 Kuala Kencana. Mereka menyerang kompleks sekolah SMK Petra YABT Timika yang berlokasi di Jalan Budi Utomo.

Namun penyerangan tersebut bukannya bertemu dengan kelompok siswa lainnya. Ratusan siswa justru berhadapan dengan aparat keamanan kepolisian yang telah bersiaga di sekitar SMK Petra Timika.

Tawuran antarpelajar ini beruntung bisa dicegah. Pihak sekolah SMK Petra lebih dulu memulangkan seluruh siswanya setelah mengetahui adanya informasi penyerangan dari sekelompok siswa SMK Kuala Kencana.

Akhirnya, para siswa SMK Kuala Kencana yang melakukan penyerangan kocar kacir saat bertemu dengan aparat kepolisian. Polisi sempat kewalahan mengejar mereka setelah membagi diri saat berusaha memasuki lingkungan Petra.

Beberapa diantara pelajar teesebut bahkan sempat menghujani lemparan batu ke arah aparat kepolisian yang berusaha menghadang aksi mereka. Lantas polisi melakukan pengejaran dan berhasil mengamankan sejumlah pelajar kemudian digiring ke Mapolsek Mimika Baru.

Sebagian siswa SMK Kuala Kencana awalnya berkumpul diduga mengatur strategi penyerangan di sekitar pertigaan Jalan Pendidikan – Jalan Budi Utomo. Polisi dibantu warga sekitar kemudian membubarkan mereka hingga lari kocar kacir.

Pihak kepolisian kini belum memastikan adanya kerusakan dan kerugian warga maupun fasilitas umum akibat aksi tersebut. Polisi akan memanggil orang tua dari sekitar 11 siswa yang diamankan saat ini.

“Kami akan panggil orang tuanya. Kalau mereka tidak sanggup didik anak-anak ini, titip saja di Polsek nanti kami polisi yang bina mereka,” kata Kasi Humas Polsek Mimika Baru, Aiptu Ledrik Pattikahayatu.

Adapun informasi yang dihimpun, bahwa sebelumnya terjadi penganiayaan terhadap salah seorang siswa kelas 1 SMK Kuala Kencana bernama Yunus Nauw, di lingkungan SMK Petra Timika pada Senin (2/10) lalu.

Informasi penganiayaan itu kemudian tersebar di kalangan siswa SMK Kuala Kencana. Mereka kemudian saling memprovokasi hingga merencanakan aksi penyerangan ke lingkungan Petra sebagai tindakan balas dendam.

Menurut pengakuan Yunus, saat itu dirinya datang ke Petra karena diajak temannya. Di situ dia berbincang dengan seorang siswi. Pacar siswi Petra itu lantas diduga cemburu dan melakukan pengeroyokan terhadap Yunus dibantu teman-temannya.

“Waktu itu, ada yang lepas kalung dari leher kemudian lingkar di tangan lalu pukul kepala saya sampai bocor. Sepertinya mereka mabuk, mulut mereka bau minuman (beralkohol),” ungkapnya kepada wartawan.

Kepala Sekolah SMK Petra YABT, Fedrik Yembise saat dikonfirmasi perihal itu, tak menampik adanya dugaan siswa mereka dalam keadaan pengaruh minuman keras beralkohol saat melakukan  penganiayaan terhadap korban.

Meski begitu, Fedrik mempertanyakan siswa SMK Kuala Kencana bisa berada di lingkungan SMK Petra pada jam pelajaran sekolah. Apalagi, diketahui lokasi sekolah mereka cukup jauh dari situ.

“Memang karena miras di Kota Timika ini sangat gampang didapat. Dan anak ini (Yunus) kenapa juga disaat jam sekolah ada di sini,” ujarnya.

Adanya peristiwa memilukan dunia pendidikan ini, Bagian Kesiswaan SMK Kuala Kencana bersama korban penukulan telah bertemu dengan Bagian Kesiswaan Petra YABT. Pertemuan berikutnya kembali direncanakan pada Jumat (6/10). (rum/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version