1440 Bibit Tebu Australia Masuk Merauke, Karantina Lakukan Pengawalan

waktu baca 2 menit
Proses pengawalan bibit tebu Australia oleh petugas Karantina. (Foto: Dok Humas Karantina)

MERAUKE, Seputarpapua.com | Sebanyak 1440 bibit tebu importasi asal Australia dipasok ke Merauke dengan pengawalan Badan Karantina Papua Selatan melalui Bandar Udara Mopah, Merauke, Kamis (25/4/2024).

Ribuan bibit tebu yang dikemas dalam 36 tube ini merupakan importasi bibit tebu pertama Australia ke Indonesia dan pengiriman akan dilanjutkan bulan Mei hingga Juni 2024.

Kepala Karantina Papua Selatan, Cahyono mengatakan bibit tebu sebelum masuk ke ruang pengasingan dan pengamatan (Singmat), dilakukan serangkaian tindakan karantina berupa pemeriksaan fisik, administratif dan uji laboratorium.

“Ini kita lakukan guna memastikan tidak adanya gejala penyakit organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK),” ungkap Cahyono dalam keterangan rilis yang dikeluarkan Karantina Papua Selatan, Jumat (26/4/2024).

Cahyono menjelaskan persyaratan bibit impor yaitu, dilengkapi Phytosanitary Certificate (PC) dari negara asal Australia melalui pintu pemasukan yang ditetapkan, dilaporkan dan diserahkan kepada petugas Karantina di tempat pintu pemasukan dan adanya Surat Izin Pemasukan dari Menteri Pertanian.

“Secara administratif semua ada, dilengkapi PC dari negara Australia dan SIP Mentan. Selanjutnya petugas Karantina membawa bibit ke laboratorium Karantina Tumbuhan (KT) untuk pengambilan sampel yang selanjutnya dilakukan pengujian,” jelasnya.

Importasi tebu Australia adalah suksesi program Food Estate di Merauke yang merupakan salah satu program strategis nasional (PSN) yang tertuang dalam Perpres Nomor 40 tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioethanol sebagai bahan bakar nabati (biofuel).

“Perpres ini menargetkan peningkatan produktivitas tebu sebesar 93 ton/hektare melalui praktik agrikultur pembibitan, penanaman dan pemeliharaan tanaman. Karantina terus mengawal pemasukan bibit asal Australia melalui pengujian laboratorium,” pungkasnya.

Penulis:

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Exit mobile version