Ini Pasukan TNI-Polri yang Siap Lumpuhkan KKB Tembagapura

waktu baca 2 menit
Anggota TNI yang mengikuti apel gabungan Satgas Terpadu Penanggulangan KKB

TIMIKA I Polri didukung kekuatan TNI pada akhirnya menggelar operasi penegakan hukum dan menghadapi kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang mengklaim diri sebagai Tentara Pembebasan Nasional – Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) di sekitar Tembagapura, Mimika, yang telah melancarkan teror penembakan selama dua pekan terakhir.

Kapolda Papua Irjen Polisi Boy Rafli Amar menegaskan, pihaknya tidak main-main dalam menghadapi KKB yang masih terus melakukan aksi penembakan hingga mengancam keselamatan warga sipil.

Dalam operasi bertajuk “Operasi Satgas Terpadu Penanggulangan KKB Papua” kepolisian menerjunkan satu SSK (100) personel Brimob Kelapa Dua Jakarta dan tiga SSK (300) personel TNI dari Batalyon 754 Eme Neme Kangasi (ENK).

Menurut Kapolda, kekuatan personel gabungan perlu diturunkan mengingat operasi ini akan menghadapi kelompok yang melakukan tindakan kriminal, dengan menggunakan senjata api (senpi) bahkan secara terbuka menyatakan perlawanan terhadap TNI-Polri.

“Kami di sini atas nama Negara yang berkewajiban melindungi masyarakat. Dan KKB sudah melanggar aturan yang ada,” kata Kapolda Boy Rafli saat ditemui wartawan di Mako Polres Mimika, Senin (6/11/17).

Kapolda berharap, Operasi Satgas Terpadu dalam pengejaran KKB bisa selesai sebelum akhir tahun 2017. Karena itu, ratusan personel ini akan segera diturunkan guna tergabung membantu anggota yang sudah melaksanakan tugas di Tembagapura.

 

“Ada 100 personil dari Brimob Kelapa Dua dan ditambah dari anggota TNI. Semoga sebelum akhir tahun tugas ini sudah selesai,” ujar Kapolda Papua.

Ia mengatakan, jumlah pasukan yang telah diturunkan masih akan dilakukan evaluasi, untuk memastikan kekuatan dalam menghadapi pelaku kriminal bersenjata yang tergolong cukup berbahaya.

“Jumlah pasukan TNI-Polri saya rasa sudah cukup, tapi akan terus dilakukan evaluasi. Kelompok KKB ini bawa senpi dan berbahaya, terbukti telah melakukan penyerangan yang menggangu dan merugikan masyarakat banyak,” ujar Kapolda.

Kapolda mengingatkan kepada personil yang bertugas agar lebih berani dan mengedepankan prinsip kehati-hatian dalam menghadapi kelompok bersenjata. Apalagi, sebelumnya sudah ada anggota Polri yang gugur ditembak kelompok ini.

“Kita yang mati atau mereka. Kita tidak bisa main-main dengan orang yang bersenjata. Target kami melumpuhkan kelompok ini. Melumpuhkan dalam konteks koridor hukum. Mereka bersenjata api berbahaya,” ungkapnya.

Kapolda memastikan operasi penegakan hukum ini hanya menarget pelaku yang memiliki senjata api. Tentu bagi aparat bisa memilah kelompok yang menjadi target operasi, disamping menjaga keselamatan warga sipil.

“Target kita adalah orang yang membawa senjata api. Dimana senjata api telah banyak digunakan untuk melakukan pelanggaran, seperti pengancaman, penyerangan, penganiayaan, bahkan pembunuhan dari masyarakat dan petugas,” katanya.

“Senjata yang dimiliki KKB didapat dari perampasan anggota Brimob pada 2015 lalu. Dan saat ini digunakan untuk melakukan penyerangan,” sambungnya. (mjo/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version