Menteri Yembise: Kekerasan Seksual Terhadap Anak di Papua Cukup Tinggi

waktu baca 2 menit
Yohana Yembise

TIMIKA | Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Yohana Susana Yembise mengemukakan, Papua merupakan salah satu provinsi dengan kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak tertinggi di Indonesia.

“Kasus kekerasan dialami perempuan di Papua tertinggi bahkan nomor satu di Indonesia, terutama kekerasan fisik. Misalnya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT),” kata Menteri Yembise di Timika, Senin (6/11/17).

Menteri kelahiran Manokwari ini juga mengatakan, cukup banyak anak di bawah umur menjadi korban kejahatan seksual di Papua. Tak pelak pelaku menyasar korbannya yang masih merupakan anak usia sekolah tingkat dasar (SD).

“Kekerasan terhadap anak sangat tinggi di Papua. Kejahatan seksual terhadap anak dibawa umur, dimana anak yang masih kecil-kecil ini jadi korban,” sesal Menteri yang masuk dalam Kabinet Kerja Jokowi-JK 2014-2019 ini.

Menurutnya, minuman keras (Miras) beralkohol dan budaya patriarki menjadi  penyebab utama kasus kekerasan dan kejahatan seksual terhadap perempuan dan anak di Papua. Karenanya, dua faktor ini penting menjadi perhatian semua pihak.

“Hasil kajian kami yang pernah dibuat, bahwa penyebab utama kekerasan itu adalah budaya patriarki, dimana laki-laki merasa punya power cukup tinggi, punya kuasa atas perempuan. Kedua adalah miras,” ungkapnya.

Yembise mengatakan, perlu adanya fokus perhatian pemerintah daerah, dewan adat, maupun tokoh agama, untuk bersama-sama dalam menakan angka kekerasan terhadap perempuan dan anak terlebih khusus di Provinsi Papua.

“Perlu kita rangkul semua elemen, karena perempuan dan anak adalah pilar utama bangsa dan Negara,” pungkasnya. (rum/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version