Kamal: Ada Beberapa KKB Bergabung di Tembagapura

waktu baca 3 menit
AM Kamal

TIMIKA | Kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang mengklaim sebagai Tentara Pembebasan Nasional – Organisasi Papua Merdeka (TPN-OPM) di Lanny Jaya dilaporkan telah bergeser untuk membantu perlawanan di wilayah Tembagapura, Timika.

Kelompok di bawah pimpinan Puron Okiman Wenda beranggotakan sekitar 90an personel ini dikabarkan telah bertolak dari Kampung Toemalo, Distrik Balingga, Kabupaten Lanny Jaya dengan berjalan kaki pada Selasa (14/11/17) kemarin.

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, sebelumnya memang sudah ada beberapa kelompok bersenjata yang telah bergabung dan melakukan penembakan di Tembagapura.

“Ya, ada beberapa kelompok sudah tergabung di sana sekitar seminggu lalu. Kelompok yang tergabung ini jalan kaki dari daerah lain,” kata Kamal di Timika, Rabu (15/11).

Meski tidak disebutkan secara khusus terkait kelompok Puron Wenda, namun Kamal mengakui jika sejumlah jaringan kelompok tersebut berjalan kaki melalui jalur khusus di tengah hutan belantara.

“Dimungkinkan ada jalur khusus mereka melakukan mobilisasi ke beberapa lokasi. Yang jelas tidak melalui jalur umum, sehingga tidak bertemu dengan anggota kami yang melaksanakan tugas,” katanya.

Kamal mengemukakan, sejauh ini pihaknya baru mengestimasi kekuatan kelompok bersenjata di Tembagapura yang berjumlah sekitar 200an personel. Mereka diduga memiliki 35 sampai 50 pucuk senjata api.

“Mereka memiliki sekitar 35 pucuk senjata api, tapi simpatisan bisa mencapai 200an orang. Karena mereka yang lainnya juga membawa tombak dan panah,” kata dia.

Akan tetapi, Kamal tak menanggapi saat disinggung menyangkut persediaan amunisi kelompok bersenjata yang tidak ada habisnya dan masih terus bertahan melakukan perlawanan di Tembagapura.

“Nanti kita tanyakan (darimana mereka mendapat amunisi) ketika ada diantara mereka yang tertangkap,” timpalnya.

Ia mengakui, saat ini ada beberapa lokasi secara strategis telah diduduki kelompok bersenjata di wilayah Tembagapura. Medan berat, tebing curam dan hutan belantara cukup menguntungkan kelompok ini dalam melakukan aksi penembakan dari balik perbukitan. 

“Sekitar tiga titik lokasi menjadi kawasan mereka melakukan penembakan dari balik ketinggian bukit. Sementara lainnya memang menguasai perkampungan (Banti, Kimbely dan Utikini),” jelasnya.

Dalam melakukan perlawanan, kelompok bersenjata menerapkan strategi hit and run. Setelah melakukan penembakan, mereka yang telah menguasai medan “tempur” begitu cepat menghilang dari kejaran aparat keamanan.

Meski begitu, Kamal dengan tegas membantah jika wilayah perkotaan Tembagapura yang menjadi pusat perumahan dan perkantoran PT Freeport Indonesia di wilayah dataran tinggi telah dikepung kelompok bersenjata.

“Tidak demikian. Di sana ada Satgas Obyek Vital Nasional (Satgas Amole) melaksanakan tugas. Karena ini wilayah obyek vital nasional, milik negara, maka kami hadir atasnama negara dan memberi jaminan keamanan kepada warga di sana,” tandasnya.

Aparat keamanan, katanya, kini fokus bagaimana menyelamatkan sekitar 1.300 warga sipil yang sedang terisolir oleh kelompok bersenjata di tiga kampung, yakni Utikini, Banti dan Kimbeli, Distrik Tembagapura.

“Yang pasti, bagaimana cara kita selamatkan warga sipil 1.300 di sana. Kami sedang dan terus melakukan berbagai upaya,” pungkasnya.

Untuk diketahui, dua personel Brimob Polri telah gugur tertembak saat melakukan pengejaran kelompok bersenjata di wilayah Distrik Tembagapura. Sementara belum ada satupun pelaku berhasil tertangkap.

Anggota Brimob Batalyon B Pelopor Polda Papua, Briptu Berry Pramana Putra gugur tertembak  di sekitar Jembatan Utikini, Distrik Tembagapura, Mimika, pada Minggu (22/10) lalu.

Terakhir, Brigadir Firman gugur setelah ditembak kelompok bersenjata di Mile Point 69, Distrik Tembagapura, Rabu (15/11) sekitar pukul 03.50 WIT dini hari. (rum/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version