IndustriALL Perjuangkan Nasib Karyawan Korban PHK Freeport

waktu baca 2 menit
UNJUK RASA - Aksi teatrikal karyawan Freeport saat menggelar unjuk rasa di Timika beberapa waktu lalu (Sevianto/SP)

TIMIKA | IndustriALL Global Union memimpin misi ke Indonesi mulai Selasa (8/8/2017) besok, salah satunya untuk memberikan dukungan kepada pekerja PT Freeport Indonesia (PTFI) di Timika, Papua, dan pekerja PT Smelting di Gresik, Jawa Timur.

Dukungan tersebut ditujukan kepada para pekerja yang dianggap telah diberhentikan secara sepihak, oleh kedua perusahaan karena melakukan aksi mogok kerja beberapa waktu lalu.

Pengurus Unit Kerja (PUK) SP-KEP SPSI PT Freeport di Timika telah memberikan mandat kepada Pimpinan Pusat SP-KEP SPSI di Jakarta, untuk melaporkan perkembangan upaya penyelesaian masalah tenaga kerja ini.

“Rencana awalnya (kami akan berangkat ke Jakarta). Namun karena kami sibuk mempersiapkan pertemuan lanjutan dengan pihak manajemen PTFI, maka kami mandatkan saja ke PP SP-KEP SPSI,” kata Ketua Bidang Organisasi PUK SP-KEP SPSI PT Freeport, Yapet Panggala, di Timika, Senin (7/8/2017).

Dalam pertemuan nanti, IndustriALL akan didampingi oleh afiliasi IndustriALL SP-KEP (CEMWU SPSI PTFI), dan PT Smelting diwakili oleh Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) afiliasi IndustriALL.

Misi IndusriALL yang diikuti beberapa pimpinan serikat pekerja paling kuat di dunia, akan dimulai dengan agenda pertemuan dengan Kementerian ESDM dan Kementerian Tenaga Kerja, untuk membantu memfasilitasi sebuah resolusi masalah tenaga kerja di lingkungan PTFI dan PT Smelting.

IndustriALL menyoroti dengan keras pelanggaran berat standar perburuhan internasional dan hak pekerja. Karwna itu, mereka akan melakukan pertemuan dengan pejabat perusahaan di PTFI dan PT Smelting.

Adapun pertemuan dalam misi tersebut bertujuan untuk menghentikan arus informasi satu sisi dari Freeport, dan mengemukakan sisi informasi dari pekerja terkait alasan dilakukannya mogok kerja.

“Pada dasarnya, kami mendukung aksi tersebut. Namun keterlibatan langsung kami disana, sudah kami mandatkan ke PP SP-KEP SPSI (untuk menyampaikan perkembangan kepada IndustriALL),” kata Yapet.

Misi ini dilakukan termasuk sebagai bentuk reaksi IndustriALL terhadap komentar CEO Freeport-McMoRan, Richard Adkerson, yang mengatakan bahwa tidak ada pemogokan pekerja di lingkungan PT Freeport.

Masalah tenaga kerja Freeport dianggap sangat serius. Dimana perusahaan itu menggunakan aksi pemogokan sebagai alasan untuk memecat ribuan pekerja dan untuk melemahkan Serikat Pekerja.

“Furlough (merumahkan) dan PHK menyasar sekitar 80an persen pengurus serikat pekerja terutama di tingkat komisariat,” kata Anggota Bidang Advokasii PUK SP-KEP SPSI PT Freeport, Tri Puspital.

Ribuan massa buruh yang tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) akan mengadakan aksi serentak di seluruh Indonesia, secara nasional dipusatkan di Jakarta, Selasa (8/8/17) besok.

Dari delapan poin yang diusung dalam aksi tersebut, termasuk salah satunya menyangkut masalah tenaga kerja PTFI dan PT Smelting, dengan poin tuntutan: “Pekerjakan kembali buruh PT Smelting dan PT Freepoort. (rum/SP)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Seputar Papua. Mari bergabung di Grup Telegram “Seputarpapua.com News”, caranya klik link https://t.me/seputarpapua , kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Exit mobile version