MERAUKE | Merasa geram dengan warga yang acap kali membuang sampah tidak pada tempatnya di lingkungan Kelurahan Karang Indah, Distrik Merauke, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, Lurah Karang Indah Wilibrodus Sabon Duran menggelar sayembara tangkap pembuang sampah sembarangan berhadiah Rp500 ribu.
Lurah Karang Indah, Wilibrodus Sabon Duran yang dikonfirmasi melalui telepon, Sabtu (4/2/2023), membenarkan bahwa ia membuat sayembara terbuka bagi siapa saja yang dapat memergoki dan menangkap pelaku pembuang sampah sembarangan di jalan Ternate, Kelurahan Karang Indah.
“Iya benar. Kemarin saya ada minta tolong staf untuk buat pamflet atau selebaran, kemudian saya posting di media sosial. Saya semenjak dilantik, sudah 3 kali membersihkan tempat (jalan Ternate) itu. Dan dari cerita para staf, lurah-lurah sebelumnya juga sudah berulang membersihkan tempat itu,” kata Sabon.
“Tapi toh masih ada orang-orang yang tidak bertanggung jawab, yang masih juga membuang sampah di jalan itu. Di sisi kiri kanan jalan itu, sampah-sampah berserakan di mana-mana baik pampers, sampah rumah tangga, plastik dan lain-lain,” ungkapnya.
Sabon mengatakan, karena orang masih sering membuang sampah di sepanjang jalan Ternate, ia pun telah meminta bantuan ketua RT dan warga setempat untuk menjaga dan melaporkan langsung ke kantor lurah. Namun upaya itu tidak membuahkan hasil maksimal, mereka belum pernah bisa mendapati siapa pelakunya.
“Sudah ditunggui, dijaga, tidak juga dapat dan tahu orangnya siapa. Kita juga bingung. Akhirnya muncul niat buat sayembara seperti itu. Teman-teman di kantor juga mendukung. Ya sudah, kami buat sayembara dengan hadiah Rp500 ribu. Memang tidak ada anggaran pemerintah untuk itu, kami pakai dana pribadi saja,” tuturnya.
Ia menjelaskan sayembara tersebut sebagai salah satu upaya untuk mencegah dan juga memberi efek jera agar ada kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan. Melalui sayembara pula diharapkan ada kontrol dari masyarakat sendiri untuk menjaga lingkungan tetap bersih dan nyaman.
“Kita di kabupaten juga ada Perda Nomor 5 tahun 2014 tentang Pengelolaan Sampah. Kalau tertangkap, kami akan membawa pelaku untuk diproses sesuai Perda yang berlaku,” ujarnya.
“Tapi tentu tidak serta merta diproses, kami sudah berkoordinasi dengan Babinsa Karang Indah minta tolong agar paling tidak pelaku diberi peringatan sedikit,” sambung Sabon.
Menyoal pro kontra masyarakat dengan sayembara dari Kelurahan Karang Indah, Sabon menanggapi hal tersebut sebagai sesuatu yang biasa terjadi di tengah masyarakat. Namun kepada warga yang kontra, ia berharap mereka dapat berpikir positif, sebab hal itu dilakukan untuk kebaikan di lingkungan Karang Indah.
“Mungkin mereka (yang kontra) belum merasakan. Kita adakan program kerja bakti, kita sudah kerahkan orang dan juga kerahkan dana sedikit untuk beli minuman dan lain-lain saat kerja bakti, masa orang yang buang terus kita yang bersihkan. Terus kalau itu berulang, pasti ada rasa kecewa,” kata dia.
“Coba berada di posisinya kami, berada di posisi masyarakat yang tinggal di sekitaran situ. Saya rasa semua kalau berpikir positif, yah kita manusia berpendidikan paling tidak tahu menjaga kebersihan lingkungan,” tandasnya.
Tinggalkan Balasan
Anda Harus Login untuk berkomentar. Belum Punya Akun ? Daftar Gratis